INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bony Koswara, mengatakan, menghadapi pandemi Covid -19 di Kabupaten Indramayu, pihaknya sudah menganggarkan untuk penanganan dan penanggulangan dari DAK Kesehatan sebesar Rp14 miliar.
Besaran anggaran tersebut disiapkan. berdasarkan pembahasan bersama Plt Bupati dan Tim TAPD Pemkab Indramayu untuk dipersiapkan guna pembiayaan menghadapi pandemi Covid – 19 saat ini.
Ia menjelaskan, besaran anggaran tersebut dipersiapkan untuk pengadaan alat pelindung diri (APD), alat untuk Swab, masker dan perubahan penunjang ruang isolasi di RSUD Indramayu sebagai RS rujukan.
“Dipimmpin pak Bupati dan Ketua TAPD, kami menyediakan dana semuanya total penanganan Covid ini sebesar Rp14 miliar,” kata Deden dihadapan Anggota DPRD Jabar belum lama ini di Pendopo Indramayu.
Menurutnya, kesulitan pengadaan alat proteksi diri yang ada sekarang, menjadi PR bagi Pemkab Indramayu, termasuk Dapron, swab, virus transport medium dibawa ke Pemprov dan pusat, untuk diperjuangkan ke pusat solusi penanganan.
“Permasalahnya uang ada, barang tidak ada, tapi untuk masker kita pakai APD reuse, jadi kita membuat APD dari kain kemudian pakaian di masukan ke CSSD yang sudah direkomendit dari persatuan ahli paru dan dalam,” terang Deden
Persoalan dan hambatan Dinkes Indramayu adalah penyediaan ventilator dimana, RSUD Indramayu tidak memiliki ventilator isolasi, maka perubahan DAK untuk pengadan perubahan ventilator.
“RS MIS memiki ventilator, kita pindahkan ke RSUD Indramayu dengan pinjam pakai,” tuturnya.
Ketersediaan ruang isolasi di RSUD Indramayu sebagaiu RS rujukan, pihaknya sudah menyediakan 14 bad sebagai ruang isolasi untuk penyedia PDP. Jika ketersediaan yang dilakukan ternyata belum memenuhi kebutuhan, maka pihaknya akan nenyiapkan ruang Cengkir 1 dan 2 sebelahan dengan isolasi RSUD Indramayu sebagai sekenline dengan kapasitas 22 dan 23 bad dialihkan fungsionya sebagai isolasi PDP.
“Jika simulasinya masih tidak memungkinkan, maka simulasinya di RSUD Sentot ada 2 bad dan RS Bhayangkara ada 2 bad disipakan pada saat kondisi tidak memungkinkan dan terahir RS Krangkeng sebanyak 50 bad akan digunakan sebagai persiapan jika semua penuh dan RS swasta,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan kunker tersebut, Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Fraksi PKS, Anwar Yasin, Fraksi PDI Perjuangan, Syamsul Bachri, Fraksi PKB, Yuningsih, Fraksi Golkar Hilal Hilmawan dan Fraksi Perindo, Khusin.