INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Heryawan, melakukan sosialisasi keamanan pangan kepada masyarakat guna menekan maraknya peredaran makanan dan pangan olahan berbahaya.
Kegiatan komunikasi Informasi dan Edukasi ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan POM di Aula Islamic Center Kabupaten Indramayu, Kamis (5/11/2020).
“Sosialisasi ini dilakukan agar masyarakat semakin sadar tentang pentingnya mengecek pangan sebelum membeli dan sadar tentang pangan olahan berbahaya,” kata Netty dalam paparanya.
Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi tahu tentang pangan olahan berbahaya, setelah tahu berubah menjadi mau untuk memilah dan memilih makanan dan pangan olahan yang aman, kemudian mampu untuk menghimpun masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dan peduli pangan olahan berbahaya.
“Mewaspadai sejak sekarang dengan bahan pangan olahan adalah penting sebagai bentuk pencegahan,” jelas Netty.
Menurutnya, pada Maret 2019 lalu, BPOM menyita 1.606 item pangan segar dan pangan olahan ilegal dan tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan dari pasar. Jumlah ini mencapai lebih dari 61 miliar rupiah. Oleh karena itu, legislator PKS dari dapil Jabar VIII ini berpesan dua hal kepada masyarakat Indramayu.
Pertama, masyarakat harus jadi agen pemberdayaan masyarakat dalam hal keamanan pangan dan menjadi konsumen yang cerdas dan tak terjebak hoax. Kedua, masyarakat ikut membantu pengawasan terhadap pangan, makanan dan obat berbahaya.
“Mari awasi yang ada di sekitar kita,” tuturnya.
Netty mengajak masyarakat untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi keluarga dan masyarakat di sekitar rumah dan lingkungan masing – masing.
“Ini penting sekali, bahwa ada istilah yang menyebutkan you are what you eat. Artinya, jika kita ingin Indramayu punya SDM yang sehat dan unggul, pastikan putra putri kita tumbuh dengan makanan yang bergizi, halal dan thayib. Bukan tidak mungkin, Indramayu yang maju, sehat dan sejahtera bisa tercapai”, tutup Netty.
Direktur Pengawasan Pangan Olahan Resiko Tinggi Dan Teknologi Baru, Ema Setyawati, menjelaskan fungsi Badan POM dan struktur organisasinya, berpesan agar para ibu yang hadir dan peserta lainnya tidak percaya dan menyebarkan informasi hoax terutama tentang pangan baik di WhatsApp maupun media sosial lainnya.