KUNINGAN,(Fokuspantura.com),- Calon wakil Gubernur jawa Barat nonor urut satu, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, potensi ketersediaan bawang putih di Jawa Barat, begitu besar dan bisa melakukan produksi secara mandiri tanpa bergantung dari daerah lain. Pasalnya saat ini, kebanyakan bawang putih yang dijual di pasaran merupakan komoditas kiriman dari Jawa Timur maupun hasil impor dari Tiongkok.
Keinginan tersebut disampaikan selepas ia berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang di Pasar Kuningan Kota, Rabu (30/5/2018) siang dalam rangka sosialisasi pencalonan dan pengenalan program pasangan Rindu di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
“Pedagang kesulitan mencari bawang putih. Harus impor. Itu menjadi masalah dan saya ajan berpikir dan akan menindaklanjuti perosoalan bawang putih ini di masa yang akan datang. Bawang putih ini penting karena jadi bahan olahan dasar,” kata Uu.
Menurutnya, untuk melancarkan rencana tersebut, jika terpilih, ia berjanji bakal berkonsultasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk para petani dan peneliti. Dia mengehendaki agar minimal kebutuhan bawang putih di Jabar bisa dipenuhi secara mandiri.
Soal tingginya biaya produksi bawang putih yang menjadi ganjalan utama penanaman bawang putih, Uu mengatakan hal tersebut tak akan menjadi kendala berarti jika pemerintah memberikan dukungan penuh kepada para petani.
“Kenapa biaya produksi masih tinggi, karen belum didorong sepenuhnya oleh kalau didorong tidak ada biaya tinggi, karena keuangan pemerintah besar, tidak terbatas. Kalau tidak bisa tahun ini, bisa juga tahun depan. Supaya ini tidak dianggap mahal, maka ini perlu didorong oleh pemerintah,” katanya.
Produksi bawang putih secara mandiri ini dinilai penting dan bisa menekan tingkat harga akibat biaya pengiriman. Lebih dari itu, Uu menilai hal tersebit harus dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mewujudkan komitmen kemandirian pangan daerah.
“Ini bisa menekan harga yang mahal karena melalui impor ada biaya tambahan, pengiriman dan pajak. Saya berharap di Jabar bisa nanti kita bisa menanam bawang putih. Kepada pemimpin yang akan datang, pangan dikonsumsi jangan sampai hasil impor supaya kita bisa mandiri,” kata dia.
Terkait