Hasil UNBK SMP Se-Indramayu Terendah di Jabar

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Isu yang beredar belakangan melalui konten daftar hasil pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pendidikan SMP di Jawa Barat tahun 2019 menempatkan Kabupaten Indramayu pada posisi terendah di Jawa Barat, hingga menjadi perhatian publik. Pasalnya hasil capaian Disdik Indramayu ini patut dilakukan evaluasi secara mendasar, mengingat kesuksesan pelaksanaan UNBK tersebut harus didukung baik secara kwalitas maupun kwantitas.

Data yang diperoleh Fokuspantura.com menunjukan, hasil Rerata UNBK SMP Kabupaten Indramayu tahun 2019 itu tercatat sebesar 46,0 lebih rendah dari Kabupaten Garut sebesar 46,6 dan menempatkan peringkat ke 27 Kabupaten / Kota di Jawa Barat. Sontak data itu berseliweran di media sosial hingga membentuk opini bahwa Disdik Indramayu secara kwalitas pelaksanaan UNBK yang sudah diterapkan 100 persen gagal, sementara dukungan masyarakat dan orang tua siswa agar terlaksanan UNBK secara baik sudah terpenuhi melalui sumbangan yang diberikan kisaran Rp300 ribu sampai Rp 1 juta per siswa untuk pengadaan sarana UNBK berupa komputer dan perangkat lainnya.

Kepala Bidang Pendidikan SMP, Disdik Indramayu, Supardo mengatakan, membenarkan jika informasi yang beredar belakangan terkait hasil UNBK Kabupaten Indramayu terendah di Jawa Barat. Namun data itu bukanlah rilis resmi dari Disdik Propinsi Jawa Barat, mengingat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sudah memiliki data khusus di laman www.pupendikbud.go.id yang bisa diakses oleh masyarakat.

Menurutnya, dalam data Kemendikbud itu, tidak ada pemisahan antara hasil UNBK dan UN bagi SMP seluruh Indoensia. Sementara data hasil UNBK yang sudah beredar, diduga adalah hasil kreatifitas para pemerhati pendidikan input dari laman resmi kementerian.

Ia menegaskan, raihan Rerata UNBK SMP Kabupaten Indramayu tahun 2019, sebetulnya sudah mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar pada angka 44,2 atau naik sekitar dua digit. Keberhasilan itu tentunya atas dukungan dari semua pihak terutama pelaksanaan UNBK tahun 2018 lalu baru 75 persen seluruh Indramayu, sementara tahun 2019 ini pelaksanaan UNBK sudah 100 persen.

“Bandingkan di Kabupaten Karawang yang tahun ini tertinggi di Jawa Barat mencapai Rerata 63,2 persen, ternyata hanya sekitar 35 persen pelaksanaan UNBK seluruh SMP,” kata Pardo ketika di konfirmasi di ruang kerja belum lama ini.

Ia menambahkan, kendala yang terjadi pada pelaksanaan UNBK tahun 2019 kemarin 9banyak persoalan yang harus dievalusi, diantaranya menyangkut sarana dan prasarana, SDM dan perangkat yang belum sepenuhnya dikelola dengan baik serta beberapa catatan penting yang nanti dibahas oleh internal Disdik Indramayu sebagai antisipasi pelaksanaan UNBK tahun 2020 nanti.

“UNBK harus tetap dilanjutkan, kami akan terus berjuang dan mempertahankan kuantitas serta meningkatkan kwalitas pada tahun berikutnya,”pinta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu