INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Puluhan warga Desa Tunggulpayung Blok Telaga Dua Kecamatan Lelea, Indramayu, Jawa Barat harus dilakukan penanganan medis secara serius, akibat diare berjamaah, Sabtu(22/7/2018).
Kejadian tersebut diduga akibat mengkonsumsi air mineral isi ulang dari salah satu depot di desa setempat. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu masih mendalami kasus penyebab 13 warga yang mengalami diare dengan menurunkan tim surveillece ke lapangan.
“Benar mas dari laporan Kapus ada 13 warga yang terkena diare, laporan baru saja diterima hari ini,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bony Koswara kepada Fokuspantura.com, Senin(23/7/2018).
Menurutnya, berdasarkan laporan dilapangan, akumulasi penderita diare hingga tanggal 22 Juli 2018 pukul 18.00 WIB berjumlah 13 orang, 10 pasien lama sudah ditangani (Sembuh) , 1 dirawat di Rumah Sakit Umum Indramayu (Balita) dan 2 pasien baru sudah ditangani.
” Laporan dari posko penanganan diare dirumah ibu Kuwu Tunggulpayung,” terangnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, telah melakukan langkah-langkah penempatan oralit di RT setempat, penyuluhan lewat mushala, tokoh masyarakat, ibu-ibu yang pada saat itu berada di rumah (berkeliling), disampaikan juga bagaimana meminta pertolongan ketika terkena diare.
“Pada tanggal 22 juli 2018 tepatnya pukul 20. 15 WIB telah dilakukan penyuluhan massal, yang dihadiri oleh masyarakat, tokoh sesepuh, ibu-ibu dan pemuda tentang diare dan penanganannya,” imbuh Deden menjelaskan laporan Kapus Lelea.
Menurut rencana hari ini, Senin(23/7/2018) akan dilakukan giat penyampaian informasi tentang diare di lintas sektoral pada kegiatan apel hari senin, penempatan tim tangani diare di blok telaga dua desa tunggul payung serta penyuluhan dengan melibatkan unsur desa, mahasiswa PKL dan kader setempat hingga masyarakat benar-benar memahami tentang diare.
“Sampel air dari depot isi ulang mau dibawa hari ini ke Dinkes untuk dicek, karena katanya sebagian besar minum ini, jadi harus benar – benar diteliti,” tandas Deden.
Saat ditanya apakah kejadian tersebut masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) pihaknya masih melakukan pendalaman di lapangan dengan menurunkan tim untuk mengetahui secara pasti penyebab kejadian tersebut.
Sekarang tim surveillance Dinkes cek langsung ke lapangan untuk menentukan penyebab dan menganalisa KLB atau bukannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Lelea Jajang Sudrajat membenarkan kejadian tersebut, namun pihaknya tak dapat melakukan langkah penanganan hanya membantu memfasilitasi apa yang dibutuhkan tim medis Dinkes Indramayu dilapangan.
“Sudah saya cek ternyata bukan Desa Tugu tetapi Tunggulpayung wil Puskesmas Tugu, laporan dari Kapus sudah ditindaklanjuti dilapangan dan sedang diteliti penyebabnya apa dari air isi ulang atau yg lain,” tuturnya saat dikonfirmasi.
Ia mengajak kepada seluruh warga Kecamatan Lelea agar mengedepankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) lebih diutamakan.
“Alhamdulillah dari kejadian itu tidak ada korban jiwa, kami masih memantau perkembangan selanjutnya dilapangan,”tuturnya.