Fokus NewsFokus PanturaAzun Mauzun : Pemda Indramayu Segera Ambil Tindakan Tanggap Cepat

Azun Mauzun : Pemda Indramayu Segera Ambil Tindakan Tanggap Cepat

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 GP Ansor Indramayu, Azun Mauzun, meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indramayu, segera mengambil tindakan tegas pasca empat orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Grafik peningkatan Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta melonjaknya Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang saat ini terlihat lonjakan antrian di RSUD Indramayu bisa menjadi bom waktu bagi kondisi wilayah Kabupaten Indramayu menjadi zona merah. Bahkan kondisi saat ini diperparah dengan langkah mengasramakan 61 dokter dan tenaga medis yang fokus menangani pasien Covid-19.

“Langkah dan tindakan tegas Pemkab Indrmayu adalah tidak bisa persoalan Covid-19 ditangani hanya beberapa kelompok tertentu tetapi harus melibatkan seluruh komponen yang ada,” katanya dlm keterangan tertulis, Rabu(29/4/2020).

Saat ini, semua pihak tampak serius dalam penanganan dampak sosial seperti bagaimana kepentingan kelompok tertentu untuk masuk dan terlibat guna penanganan jaring pengaman sosial, padahal ada hal yang lebih serius dilakukan, yakni tindakan cepat Pemkab segera mempersiapkan SDM para medis dan tenaga medis guna penanganan pasien terpapar, agar kejadiannya tidak semakin terburuk.

Menurutnya, saat ini pihaknya banyak mendengar keluhan dari para medis dan tenaga medis di ruang isolasi RSUD Indramayu, jika peralatan pendukung tidak sesuai standar, akomodasi kebutuhan yang tidak terpenuhi bahkan ancaman adanya sikap tidak serius dalam melakukan penanganan pasien Covid-19 kerap dikeluhkan masyakat, karena seolah mereka enggan menangani karena keterbatasan APD dan lain sebagainya.

Kondisi itu, kata Azun, harus menjadi perhatian serius, terutama bagaimana mereka para medis dan tenaga medis dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar, tanpa adanya perbedaan APD antara petugas di IGD dengan ruang isolasi, sehingga tidak terjadi lagi perawat yang terpapar positif Covid-19 kedepan.

“Bila perlu anggaran yang sudah disiapkan untuk tenaga medis penyediaan masker N95 yang tertutup dilindungi oksigen fortable, bukan hanya masker dan helm pelindung, karena kondisinya sudah semakin parah,” terangnya.

Ia menilai, kekeliruan yang lebih fatal agar tidak terulang kembali, seperti adanya pengakuan salah satu perawat tidak dilengkapi APD yang serius, karena menurut Azun, puncak Pandemi Covid-19 di Kabupaten Indramayu bukan kemarin, tetapi sejak pekan ini dan kedepan perkembangannya akan semakin meningkat.

Oleh karenanya, kritiksn GP Ansor untuk Pemkab Indramayu melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Indramayu dengan memberikan kartu kuning, adalah bukan upaya pencitraan bagi GP Ansor Indramayu, tetapi atas evaluasi dan penilaian secara obyektif dari langkah dan upaya yang dilakukan Pemkab Indramayu dalam menangani Pandemi Covid-19.

“Jika kondisi hari ini juga dianggap biasa saja, maka kami meyakini jumlah pasien positif dan terpapar akan terus meningkat hingga 10 orang kedepan, lalu apa tindakan berikutnya, mungkin hanya penyesalan,” terangnya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu menggandeng Hotel Wiwi Perkasa 2 (WP 2) untuk memberikan kenyamanan bagi para tenaga kesehatan untuk diinapkan agar mereka bisa bekerja dengan nyaman.

 
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara menegaskan, tenaga kesehatan yang menginap di Hotel Wiwi Perkasa 2 tersebut bukan dikarantina, tapi diasramakan. 
 
“Saya tegaskan sekali lagi bahwa tenaga medis yang terdiri dari 19 dokter, perawat, dan para medis itu bukan dikarantina, tapi di asramakan untuk kenyamanan mereka,” tegas Deden.
 
 
Kebijakan untuk mengasramakan tersebut, lanjutnya, sebagai upaya agar para medis dan tenaga kesehatan lainnya semakin nyaman dalam bekerja. 
 
 
“Mereka masih bertugas. Hasil Rapid Test juga negatif, namun mereka tidak pulang ke rumah tapi pulangnya ke hotel,” kata Deden.
 

Terpisah, Manager Hotel Wiwi Perkasa 2 Hj. Elly mengatakan, pihaknya merasa bangga karena bisa kerjasama dan berkontribusi terhadap pencegahan Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

Kebijakan mengasramakan para tenaga kesehatan disambut baik oleh dirinya karena dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada para pejuang kemanusiaan pada saat ini.

“Mereka di asramakan kok, bukan di karantina sebagaimana berita yang berkembang di luar sana. Kita memperlakukan mereka seperti tamu hotel lainnya,” tandas Elly.

Elly menegaskan, pihak WP 2 juga telah memberlakukan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 dimana di tempat tersebut telah disediakan tempat cuci tangan dan lainnya.

ads

Baca Juga
Related

PT. Taekwang Industrial Subang Gelar Pengobatan Gratis

SUBANG,(Fokuspantura.com),– PT. Taekwang Industrial Indonesia, Cibogo bekerjasama dengan Changwon...

Ibadah Haji Tak Halangi Calon Kades Mendaftar

SLAWI,(Fokuspantura.com),- Kepala Bidang Penataan Desa Dispermades Kabupaten Tegal, Gunawan...

Pertahankan Kearifan Lokal, Pemdes Plawangan Gelar Acara Adat  Ngunjungan

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Indonesia adalah bangsa besar yang  tentunya kaya...

Supendi Beri Sinyal Tokoh Muda Lanjutkan Indramayu Remaja

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Jelang perhelatan akbar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu