Transaksi Samurai Bernilai Triliunan Diduga Pakai Uang Palsu

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Peristiwa mengejutkan terjadi di wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dimana transaksi jual beli pedang Samurai dengan harga puluhan triliun rupiah gagal. Hal itu disebabkan karena uang yang dijadikan jaminan transaksi sekitar Rp400 juta diduga menggunakan uang palsu (upal).

Informasi yang diperoleh Fokuspantura.com, Selasa, (10/8/2021)menyebutkan, peristiwa tersebut bermula saat memulai transaksi jual beli pedang Samurai di sebuah lokasi penggilingan padi milik D diwilayah Kecamatan Kandanghaur sebagaimana tempat dan lokasi transaksi yang dijanjikan.

Setelah para penjual dan pembeli bertemu, mereka yang akan membeli barang bernilai triliunan itu, datang empat orang dengan menggunakan kendaraan roda empat yang didalamnya berisi uang. Saat kedua belah pihak menyepakati transaksi barang yang dipesan, diambillah uang jaminan sebesar Rp400 juta dari dalam mobil. Namun saat dicek uang jaminan transaksi barang itu, pemilik barang Samurai mencurigai kedapatan uang tersebut diduga palsu karena tidak ada logo khusus sebagaimana benda transaksi lainnya.

Melihat kecurigaan uang palsu itu, pihak pemilik barang Samurai beserta rekan warga yang sedang bekerja di penggiringan padi melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa (Lurah red). Beruntung di Desa tersebut sedang ada petugas Bhabinkamtibmas yang sedang berjaga, maka Polisi bergegas mendatangi TKP untuk melakukan pemeriksaan, melihat adanya sesuatu yang mencurigakan, Bhabinkamtibmas  melakukan kordinasi dengan jajaran di Mapolsek Kandanghaur, kedua belah pihak yang akan melakukan transaksi Samurai ahirnya diarahkan ke Mapolsek Kandanghaur untuk dilakukan pendalaman.

Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif, melalui Kasat Reskrim, AKP Luthfi Olot Gigantara, membenarkan adanya peristiwa tersebut, guna pendalaman kasus itu, pihaknya meminta jajaran penyidik Polsek Kandanghaur untuk melimpahkan penanganannya di Mapolres Indramayu.

“Betul ada kejadian itu, tak suruh Polsek bawa ke Polres, setelah itu sesuai tupoksi saja penanganannya,” kata Luthfi saat dikonfirmasi. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu