INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Implementasi program APBD II tentang pelayanan operasi katarak bagi masyarakat miskin, kembali di gelar UPTD Puskesmas Sukra. Kegiatan yang dilaksanakan secara reguler setiap bulan tersebut pada periode Juli 2017 dipadati hampir seratus pengunjung.
Mereka (pengunjung – red) adalah para penderita katarak dengan usia rata-rata diatas 45 tahun yang bertempat tinggal tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu.
“Pada pelaksanaan baksos operasi katarak tahun ini sumber dananya berasal dari APBD II untuk melayani penderita katarak khusus warga Indramayu,” ujar Penanggung Jawab Program Katarak UPTD Puskesmas Sukra, H. Mugianto, disela kegiatan pelayanan operasi katarak, Kamis (13/7).
Mugianto juga mengatakan, berbeda dengan pelaksanaan program opaerasi katarak tahun 2016 dimana pendanaannya bersumber dari APBD I atau Propinsi, maka untuk pelayanana diberikan keleluasan bagi masyarakat diluar wilayah Kabupaten Indramayu.
Adapun jumlah pengunjung, lanjut Mugianto, melebihi dari kuota program yang disediakan Pemda Indramayu, yakni terjadi lonjakan pengunjung hingga 50 persen lebih akan tetapi kesemuanya dapat terlayani dengan penambahan alokasi baksos RS. Mata Cicendo, baik dalam hal pelayanan operasi maupun pemenuhan kebutuhan obat.
“Alokasi APBD II untuk kuota 25 pasien ditambah baksos RS. Mata Cicendo, lebih dari 75 pasien terlayani,” terangnya.
Kepala UPTD Puskesmas (Kapus) Sukra, Dr. Barlian Ahmad Anwar, menegaskan, program katarak merupakan agenda rutin pelayanan Puskesmas Sukra disamping itu penekanana dibidang pelayanan lainnya harus dikedepankan, seperti pelayanan klinik rawat jalan atau balai pengobatan (BP), rawat inap dan juga pelayanan persalinan (poned).
Meski belum berselang satu bulan menduduki jabatan Kapus Sukra, Barlian, mengatakan, pendelegasian tugas kepada pelaksana program termasuk bidang administrasi perlu kiranya diterapkan, ini dimaksudkan sebagai penegasan tanggung jawab kerja dari masing-masing pelaksana sekaligus pula pengimplementasian transfaransi anggaran berkaitan dengan program pelayanan.
“Perlu kiranya pendelegasian secara tegas terhadap masing-masing pelaksana pelayanan sehingga mutu kinerja semua komponen UPTD Puskesmas Sukra dapat terwujud,” tandasnya.
Sementara, salah seorang keluarga penderita katarak Desa Sumber Jaya Kecamatan Kroya, Wasta, kebutuhan operasi katarak yang diderita orang tuanya ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah termasuk obat-obat dan juga pelayanan rawat jalan, sehingga secara materi tidak terbebani.
“Program ini adalah kesempatan bagi orang tua saya untuk dapat melihat secara normal kembali dan meski jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal akan tetapi dengan adanya pelayanan yang baik maka tidak terasa lelah,” ungkapnya. (Robi Cahyadi)