996 Pelajar SMKN 1 Patrol Ikuti ASAS Berbasis Android

banner 120x600

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),-  Pemanfaatan teknologi dengan mengaplikasikan sistem android di lingkungan sekolah kembali ditetapkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Patrol yang berkedudukan di Desa Bugel Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Pasalnya, satu-satunya sekolah kejuruan negeri yang ada diwilayah Kecamatan Patrol dengan jumlah peserta didik 996 pelajar tersebut, mengimplementasikan metode ujian menggunakan smart phone pada kegiatan Assesment Sumatif Akhir Semester (ASAS) atau yang sebelumnya dikenal dengan istilah Ujian Akhir Semester (UAS), adapun penyelenggaraan ASAS berbasis andoid tersebut merupakan pengembangan dari Axio Class Program, yang dirintis sejak tahun 2014, yang kemudian metode penilaian berbasis komputer  menggunakan Learning Management System (LMS) pada saat itu sebanyak 1 kelas sebagai pilot project yakni kelas Axioo dengan media ujian menggunakan laptop, selanjutnya diterapkan kepada seluruh pelajar di semua jurusan dengan fasilitas smart phone atau android.

Hal itu disampaikan, Kepala Sekolah SMKN 1 Patrol, Rudy Fatchurrochman, ST., M.Pd. melalui Wakasek Kurikulum, Shihie Afrahi, ST, disela kegiatan ASAS Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023. Kamis (7/12/2023).

Dikatakannya pula,  pelaksanaan ASAS merupakan kegiatan rutin per 6 bulan dengan maksud untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama enam bulan sebelumnya dan untuk pelaksnaan ASAS menggunakan teknologi berbasis android.

“Jumlah peserta ASAS Berbasis Android sebanyak 996 peserta didik untuk semua jurusan yakni Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJTK), Teknik Otomotof (TO) dan Teknik Mesin (TM),” ujarnya.

Shihie juga mengatakan, alasan diterapkannya ASAS  dengan sistem berbasis android merupakan upaya untuk mempermudah siswa mendapatkan layanan ujian karena sebagian besar memiliki smart phone dan mempergunakan android tersebut secara lebih bermanfaat, selain itu mempermudah sekolah dengan keterbatasan fasilitas  komputer, maka pihak sekolah menyikapi semakin banyaknya peserta didik yang mempunyai smartphone dengan  dibuatkan sistem aplikasi android yang memungkinkan peserta didik untuk dapat melaksanakan assesment menggunakan smartphone tersebut.

“semakin banyaknya peserta didik yang mempunyai smartphone, maka dibuatlah sistem yang memungkinkan murid untuk melaksanakan assesment menggunakan smartphonenya,” terangnya.

Selain itu kata Shihie, dari sisi manfaat yang orang kenal sebagai “assesment berbasis android” ini mempunyai fungsi yang sama dengan yang berbasis komputer dalam mengurangi penggunaan kertas atau paper less, sehingga bisa dikatakan pembelajaran atau ujian penggunaan smartphone sangat ramah terhadap lingkungan, namun begitu meskipun pelaksanaan assesment berbasis android, tetapi tetap saja diperlukan pengawasan untuk menjamin tidak adanya kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dan untuk layanan internet itu sendiri selama ASAS berlangsung difasilitasi oleh sekolah.

“Untuk layanan internet di sekolah memanfaatkan fasiltas Teaching Faktori  (Tefa) bekerja sama dengan palindo.net,” pungkasnya.

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu