INDRAMAYU,(Fokus pantura.com),- Suasana penuh khidmat mewarnai Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Indramayu. Ratusan santri, guru, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah berkumpul dalam semangat kebersamaan untuk meneguhkan peran santri sebagai penjaga moral bangsa dan pelanjut perjuangan ulama.
Dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi NasDem, Sri Wahyuni Utami Herman (SWH), menegaskan pentingnya menguatkan posisi santri melalui kebijakan pemerintah daerah yang berpihak kepada pesantren.
SWH menyampaikan bahwa salah satu langkah nyata dalam mendukung kemajuan pesantren adalah implementasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.
Perda tersebut menjadi dasar hukum bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan dukungan dan pemberdayaan kepada pesantren tanpa mengurangi kemandiriannya.
“Santri bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga agen perubahan peradaban dunia. Melalui implementasi Perda Nomor 1 Tahun 2021, pemerintah harus hadir memastikan pesantren mendapat dukungan kebijakan, fasilitas, dan pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujar Sri Wahyuni Utami Herman di sela kegiatan peringatan Hari Santri Nasional, Rabu, 22 Oktober 2025.
Perda Nomor 1 Tahun 2021 mengatur bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memfasilitasi pesantren dalam bentuk bantuan pendanaan, penyediaan sarana prasarana, pelatihan, hingga penguatan ekonomi pesantren (ekotren).
Selain itu, perda juga mendorong kolaborasi pesantren dengan dunia usaha dan dunia industri agar santri memiliki keterampilan dan kemandirian ekonomi di era global.
SWH menegaskan, semangat Hari Santri yang digagas oleh Buya Prof. Dr. KH. Sa’id Aqil Siradj dan ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, menjadi pengingat bahwa peran santri tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam pembangunan bangsa dan kemajuan peradaban.
“Pesantren adalah benteng nilai dan pusat pembelajaran kehidupan. Dari santri lahir pemimpin yang berilmu dan berakhlak. Jawa Barat harus menjadi pelopor dalam memberdayakan pesantren sebagai pusat peradaban umat,” tegasnya.
Melalui kebijakan yang berpihak dan pelaksanaan perda yang konsisten, SWH berharap Jawa Barat dapat menjadi provinsi yang unggul secara intelektual, kuat secara spiritual, dan mandiri secara ekonomi, berkat kontribusi nyata pesantren dan santri.
“Hari Santri bukan sekadar peringatan, tetapi gerakan membangun masa depan dengan iman, ilmu, dan akhlak,” tutup Sri Wahyuni Utami Herman.(Red/Adv/FP).