INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dandim 0616 Indramayu, Letkol Inf Yanuar Setyaga, meninjau secara langsung lokasi kebocoran Pipa Pertamina yang menghubungkan Stasiun Pengumpul Utama (SPU) A-MGS Balongan KP 10, di Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Minggu 16 Juni 2024.
Kedahiran Dandim Yanuar untuk memastikan penanganan yang dilakukan oleh pihak Pertamina EP (PEP) Field Jatibarang, dapat berjalan dengan baik serta situasi lingkungan masyarakat berlangsung aman dan kondusif.
“Semua permasalahan dari dampak kebocoran tersebut sudah ditangani dengan baik oleh pihak Pertamina. Pertamina peduli dengan apa yang dialami warga disekita lokasi kebocoran,”tuturnya dihadapan awak media di sekitar lokasi kebocoran.
Dandim Yanuar hadir di lokasi kebocoran pipa milik Pertamina EP didampingi Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin dalam situasi sudah terpasang safety line. Bahkan pihak Pertamina sendiri sudah melakukan langkah-langkah penangan pada saat peristiwa kebocoran terjadi, Sabtu, 15 Juni 2024 kemarin.
“Kondisi pipa bocor sudah teratasi dengan baik oleh Pertamina sendiri dan dampak dari ceceran crude oil sedikit demi sedikit sudah dibersihkan dengan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup,” terangnya.
Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin, menghimbau kepada warga masyarakat sekitar kejadian untuk tidak panik melalui Kuwu Desa Limbangan dan Lombang agar segera tersosialisasikan kepada warga masyarakat sekitar terkait penanganan dan dampak dari pipa bocor tersebut.
“Saya menyampaikan agar warga jangan mudah terprovokasi jika ada isu-isu negatif perihal kejadian ini,” ujarnya.
Sementara itu, Pjs Head of Communication, Relations & CID Zona 7, Asep M. Abioga, mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim teknis penanganan Pertamina EP Zona 7 guna memastikan kondisi jalur pipa tersebut aman sesuai prosedur keselamatan.
Menurutnya, penanganan cepat dilakukan oleh Tim Pertamina EP pada hari yang sama dimana laporan adanya kebocoran pipa di Desa Limbangan tersebut diterima.
“Alhamdulillah dengan kemampuan peralatan dan juga kapabilitas perusahaan, kendala yang muncul bisa teratasi dan tidak berdampak ke masyarakat. Bagi Pertamina EP, keselamatan masyarakat dan lingkungan merupakan prioritas utama pada setiap kegiatan operasional,” tegasnya.
Diantara langkah dan upaya yang dilakukan adalah pemasangan safety line di area kebocoran serta pemasangan clamp untuk menghentikan kebocoran yang jika dibiarkan berlarut larut akan berdampak terhadap lingkungan sekitar..
“Crew oilspil secara intensif berkoordinasi untuk melakukan clean up di area terdampak ceceran crude oil dengan menggunakan oil boom untuk meminimalisir area terdampak,” pungkasnya. (Red/FP).