SUKRA, (Fokuspantura.com),- Dipenghujung tahun 2019, pelaksanaan Pembangunan Pengaman Pantai Ujunggebang (PPPU) berupa tanggul penahan gelombang dan joging trek sudah mencapai 80 persen. Fakta tersebut sedikit melenceng dari ketentuan waktu pelaksanaan yang ditargetkan PT. Limujang selaku pelaksana pekerjaan, dimana pada akhir Desember tahun ini rampung.
Hal itu disebabakan selain adanya keterlambatan starting pelaksanaan pekerjaan atas realisasi kontrak yang mundur kisaran 2 bulanan, faktor cuaca juga menjadi bagian dari kendala kelancaran pekerjaan ditambah lagi keterlambatan suplai materil berupa produk pabrikan yang berasal dari rekanan perusahaan seperti buis beton dan material beton dari pihak batching plant yang kurang konsisten mengakibatkan terjadi pergeseran scedule pekerjaan, sehingga target waktu pekerjaan yang sudah ditentukan sebelumnya akhirnya sedikit mengalami penambahan waktu.
“Seharusnya di bulan ini rampung, namun dengan adanya keterlambatan suplai material berupa buis beton dan juga kurang disiplinnya pihak batching plant, sehingga penyelesaian pekerjaan mengalami penambahan waktu,” ujar Manajer Administrasi dan Keuangan PT. Limujang, Ismet Sutrandi, ketika ditemui diruang kerjanya, kemarin.
Menurutnya, pembuatan tanggul pengaman pantai menggunakan custom dengan model tetrapod sangat efektive untuk memecah gelombang ditambah penguatan tanggul menggunakan buis beton juga selain memperkokoh akan terlihat lebih estetik, akan tetapi untuk model buis dengan bentuk segi delapan baru pertama kali digunakan sehingga butuh waktu untuk pengadaan karena pihak pabrikan masih belum siap dengan model tersebut, sehingga guna efektivitas kerja dan efesiensi waktu pembuatan buis segi delapan dilakukan dilokasi pekerjaan.
“Untuk mempercepat pekerjaan kami cetak buis segi delapan di lokasi proyek dengan begitu akan lebih efektif dan efesien,” terangnya.
Dikatakannya pula, jika diprosentasikan berdasarkan progres pekerjaan, untuk pembuatan pemecah gelombang dan tanggul sudah mencapai 80 persen, setelah itu tinggal bagian kecil dari pekerjaan yakni joging trek yang meruakan komponen finishing proyek tersebut.
“Untuk point besar sudah 80 persen tinggal nanti joging trek yang bisa dikerjakan dalam waktu singkat, sehingga bisa dipastikan Januari 2020 proyek tersebut selesai,” tandasnya.