INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pameran koleksi pusaka dan benda-benda peninggalan tempo dulu sukses di gelar Paguyuban Asta Dharma Indramayu dikunjungi ribuan masyarakat. Pameran yang berlangsung sejak 9 – 13 Oktober di Gedung Panti Budaya eks Dokabu 1953, komplek gedung dewan kesenian Mama Soegra, Jalan Veteran No. 3 Indramayu itu, digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Indramayu ke – 492 tahun 2019.
Ketua Paguyuban Asta Darma, Juju Juberudin mengatakan, pameran pusaka dan benda-benda sejarah tahun ini dilaksanakan atas kerjasama Paguyuban Asta Dharma dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Indramayu, karena memang yang mengkordinir sajian koleksi pameran pusaka adalah para pegiat pegiat pusaka dalam wadah resmi paguyuban Asta Dharma.
“Pengunjung dalam sehari tidak lebih dari 500 orang, luar biasa antusias masyarakat yang ingin mengetahui koleksi benda-benda sejarah,”tuturnya.
Dikatakannya, pameran pusaka yang disuguhkan, beraneka ragam jenis pusaka seperti keris, pedang, kujang, tombak Varian bedog dan pedang 16 bilah, Varian badik cirebonan 9 buah, Varian mata tombak 9 buah dan lainnya.
Asta Dharma, dalam menyuguhkan koleksi benda-benda pusaka diperoleh dari berbagai macam cara salah satunya adalah titipan dari anggota Asta Darma, beberapa kolektor ibu kota, beberapa peninggalan tokoh Indramayu yang nantinya koleksi pusaka tersebut dikembalikan kepada pemiliknya setelah acara selesai.
Seperti koleksi milik Ketua DPRD Indramayu, H.Syaefuddin, ada Keris nagasasra, warangka gayaman kayu timoho, pendhok bunton slorok. Handel nunggak semia kendit, Keris dhapur Singabarong luk 13 kinatah, warangka Ladrang, pendhok blewahan handel nunggak semi, mendhak parijoto. Keris dhapur singabarong luk 11 kinatah, warangka ladrang. Pendhok blewahan, handel nunggak semi, mendhak bejen, Keris dhapur Nagasasra luk, Warangka Ladrang. Pendhok Blewahan, handel nunggak seki. Mendhak motif kupatan. Keris dhapur Brojol, pamor junjung drajat, warangka Gayaman solo, pendhok blewahan, handel maduraan. Mendhak mericaan. Pedang sabet, warangka kayu simpay perak, handel wanda pariaman. Keris dhapur Kebo Lajer pamor udan mas, warangka gayaman solo kayu cendana, pendhok perak cirebonan, handel tumenggungan madura gading. Keris dhapur nagasasra luk 13 kinatah, warangka gayaman, handel nunggak semik, mendhak polosan. Keris dhapur luk 7 pudhak sategal, warangka gayaman jogja ukir, handel nunggak semi. Keris dhapur singabarong luk 25, warabgja ladrang maduraan. Pendhok bunton, hulu nunggak semia, selut krawangan.Keris dhapur Nagasiluman luk 13, warangja ladrang pendhok blewahan, handel nunggak semi, mendhak jawatimuran.Keris dhapur jalak nyucup madu, warangka gayaman. Handel nunggak semi bahan aloy. Kujang. Kujang. Keris dhapur nagasiluman luk 13, warangka gayaman pendhok blewahan, handel nunggak semi. Selut kuningan. Keris dhapur sepukal luk 7 bugis, warangka orahu, handel bahan tulang, selut perak dan Tombak karawelang luk 11.
“Ada 17 jenis koleksi benda pusaka milik Ketua DPRD Indramayu dari 27 jenis pusaka yang dititipkan, itu prosesnya serah terimanya ditempuh,” kata Kuwu Desa Langut ini.
Selain milik Ketua DPRD Indramayu, beberapa pemilik benda pusaka lainnya juga dipersembahka untuk mendukung kegiatan pameran pusaka peninggalan lelulur, diantaranya milik Juju Juberudin berupa 2 Keris, 1 Tombak, milik Satrio Aji berupa 1 Keris, 1 Tombak, milik Wawan Dores berupa 5 Keris, milik Kusnadi Kawil, 3 Keris, milik Wartaka , 2 Keris, milik Iwan N : 2 Keris, milik Yuli Adam : 2 Keris, milik Maghfuri : 2 Keris, milik Iskandar : 2 Keris, milik Pak Jimmy : 2 Keris milik Varian Bedog dan Pedang Sunda – Cherbonan 16 Buah, koleksi Mata Tombak 9 Buah serta Varian Badik 9 Buah.
“Terdapat pusaka Tokoh Indramayu yang dimiliki oleh Yuli Adam 1 Keris Peninggalan Buyut Brata. Kang Alfon 2 Keris Peninggalan Ki Bawuk. Kang Adung 1 Keris Peninggalan Ki singub dan H Ermas Yanto 2 Keris, 1 Golok, 1 Baju Lurik Rajahan Peninggalan Mbah Mad Kaharim,” tuturnya.
Pada pelaksanaan pameran benda pusaka ini, Asta Dharma berhasil menampilkan 79 pusaka terdiri Keris , 45 Buah, Tombak 9 buah, Pedang 16 buah dan Badik 9 buah.
Disinggung adanya pengakuan masyarakat yang sudah terekspos oleh media nasional ahir – ahir ini, tentang adanya dugaan pusaka yang dipamerkan adalah milik trah Wiralodra dengan cara yang tidak baik, pihaknya mempersilahkan agar tidak terburu-buru melakukan tuduhan sepihak. Apalagi orang yang mengaku bagian dari trah sesepuh Indramayu melum meninjau secara langsung lokasi tempat pusaka itu dipamerkan, sehingga tidak muncul perspektif negatif atas penyelenggaraan pameran pusaka yang sudah mendapat tanggapan positif dari masyarakat ini.
“Kami sudah menangkap tuduhan berita yang sudah beredar, pada prinsipnya silahkan Asta Dharma membuka ruang untuk diselesaikan, tetapi pihak mereka sejak kemarin tidak mau datang untuk klarifikasi sampai acara pameran ini ditutup,” pungkasnya.