Kepala Sekolah MTs Ma’arif Bugel An Nur, H. Bunyamin Jubaedi, diruang kerjanya, mengatakan, teknis ujian berbasis komputer memberikan efek positif kepada siswa salah satunya siswa dituntut untuk melek teknologi komputer.
Disamping itu, lanjut Bunyamin, dari faktor kebutuhan anggaran, UAMBK ataupun UNBK dinilai lebih efesien karena jumlah ruangan yang digunakan jauh lebih sedikit dibandingkan UNKP sehingga meski tenaga pengawas lebih sedikit faktor optimalisasi mutu ujian akan lebih terjaga.
“UAMBK dan UNBK mendorong siswa untuk melek teknologi kemudian efesiensi penggunaan anggaran akan lebih terminimalisir,” ujarnya.
Kendati begitu, kata Bunyamin, pihak sekolah untuk dapat menyelenggarakan UNBK secara mandiri harus memiliki kesiapan guna pengadaan perangkat komputer dengan rasio 1 banding 3 antara jumlah unit dengan jumlah peserta ujian dan untuk MTs Ma’arif Bugel An Nur sejak TP 2017/2018 sudah melaksanakan UNBK secara mandiri, adapun untuk pelaksanaan TP 2018/2019 jumlah peserta sebanyak 103 siswa yang terbagi kedalam tiga sesi, dengan kebutuhan komputer sebanyak 35 unit yang disediakan pihak sekolah berikut 1 unit server.
“Ini adalah tahun kedua MTs Ma’arif Bugel An Nur menyelenggarakan UAMBK/UNBK secara mandiri,” pungkasnya.