Katua Fraksi PKB DPRD Propinsi Jabar, H.Muhamad Sidkon, Gelar Reses

banner 120x600
INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Anggota Komisi l DPRD Propinsi Jawa Barat, sekligus Ketua Fraksi PKB,  H. Muhamad Sidkon Dj, fokus mendorong pembangunan desa dengan capaian target mewujudkan Jabar Juara. Hal itu disampaikannya pada kegiatan reses, Persidangan ll tahun Anggaran 2021 – 2022, di Aula Kantor Desa Sumuradem Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Kamis, 10 Maret 2022.
 
Sidkon mengatakan, selaku Komisi l, pihaknya akan terfokus pada pembangunan desa, dimana mitra Komisi l itu sendiri salah satunya adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, seperti yang disampaikan pada agenda reses di sejumlah titik, bahwa desa harus menjadi pusat pembangunan untuk itu desa harus dapat bekerjasama dengan dinas – dinas terkait bukan hanya dalam lingkup kecamatan ataupun kabupaten saja, melainkan dengan  tingkat propinsi, guna memanfaatkan program pembangunan baik reguler ataupun melalui jalur aspirasi,  karena membangun desa pinggiran atau membangun dari desa, inilah yang menjadi harapan Jawa Barat menjadi Jabar Juara lahir bathin.
 
“Jalur-jalur aspirasi sudah kami sampaikan dan mulai saat ini desa bisa mengupload langsung ke propinsi melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) untuk kemudian kami akan kawal pengajuan hingga realisasinya,” terangnya.
 
Dikatakannya pula, terkait dengan tugas legislasi yang secara kebetulan dirinya selaku ketua pansus, perlu dikabarkan kepada masyarakat bahwa hari ini sudah ada Perda Pesantren yaitu Perda Nomor 1 Tahun 2021, ini merupakan komitmen lembaga dan juga pribadi untuk bagaimana memajukan pesantren dengan fasilitas yang lebih baik, sehingga benar-benar dirasakan oleh masyarakat pesantren.
 
“Kami akan kawal Perda Pesantren tersebut, agar benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat pesantren, termasuk mendorong pemberdayaan pesantren,” ungkapnya.
 
Menyinggung tentang penganiayaan yang dilakukan oknum terhadap salah seorang kyai, Sidkon menegaskan, pihaknya merasa sangat prihatin atas peristiwa tersebut, apakah ini by disign atau lokali belum dapat diketahui, namun ini sebagai signal bahwa kyai harus mendapatkan perhatian keamanan agar hal ini jangan sampai terulang lagi baik dilingkungan pesantren ataupun ditempat ceramah atau pengajian.
 
“Kami berharap kasus ini dituntaskan secara hukum dan diberikan hukuman setimpal kepada pelaku agar menjadi efek jera, sehingga tidak terjadi lagi baik di pesantren tersebut maupun di tempat lain,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu