JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Dana desa yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan dikucurkan untuk 74.954 desa, sekitar 60 triliun rupiah.
Anggaran ini meningkat setiap tahu. Pada tahun 2015 silam yang dialokasikan untuk dana desa hanya sebesar 20,8 triliun rupiah. Begitupun dengan tahun 2016, dana desa mendapat alokasi anggaran sebesar 46,98 triliun. walaupun anggaran ditahun 2018 ini sama dengan tahun sebelumnya, formulasi pembagian akan sedikit berbeda dengan tahun lalu.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Novita Wijayanti membenarkan bahwa Alokasi anggaran tahun ini sama dengan tahun 2017. Namun untuk formulasi pembagian sedikit berubah, hal itu sejalan dengan bertambahnya jumlah desa dari sebanyak 74.910 desa terhitung dari tahun 2017 menjadi 74. 954 desa yang di alokasikan tahun 2018.
Sementara itu, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko putro Sundjojo, mangatakan bahwa untuk tahun 2018 ada perubahan bentuk atau formulasi pencairan, guna mempermudah percepatan anggaran turun ke desa. Jika tahun lalu baru bisa cair di bulan maret, agustus atau bahkan dibulan desember, untuk tahun ini januari sudah bisa dicairkan. artinya di akhir bulan ini pemerintah akan mengucurkan anggaran untuk pembangunan desa desa secara nasional.
Pada acara sarasehan nasional mahasiswa dan masyarakat desa pulau sumbawa yang diselenggarakan oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Di walkubak, Kabupaten Sumbawa Barat. Kamis (18/1/2018) yang dilansir dari tempo.co.
Eko menambahkan, ketika berbicara anggaran dana desa bahwa Tahun ini dana desa akan di cairkan pada tiga tahap yakni bulan januari sekitar 20 persen, pada bulan maret sekitar 40 persen dan dibulan juli akan dicairkan 40 persen.
Menteri desa ini berharap dana desa yang akan cair ini digunakan dengan bijak, jangan sampai digunakan untuk agenda pilkada serentak.
Keselarasan antara DPR RI dan kementrian desa ini sebagai bukti akan keseriusan lembaga pemerintahan dalam mengatasi ketimpangan sosial antara desa dan kota. Walaupun memang belum maksimal seperti yang diharapkan oleh masyarakat desa, khususnya dibidang ekonomi dan pendidikan yang tidak kunjung dirasakan.