KROYAA,(Fokuspantura.com),- Kondisi petani wilayah Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, satu dari sekian wilayah lahan pertanian pantai utara Indramayu belum menikmati sirkulasi tata guna air secara baik dari manfaat Waduk Jatigede.
Penegasan itu disampaikan, Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat Fraksi PDI Perjuangan, Syamsul Bachri, saat menggelar Reses 2019 – 2020 Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, di Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, Sabtu,(6/3/2020) kemarin.
“Bagaimana musim gadu kemarin wilayah sini panen tidak,”tanya Syamsul kepada konstituen dijawab “tidak panen” oleh peserta reses.
Ungkapan besar dari petani diwilayah tersebut, diyakini oleh wakil rakyat Dapil Jabar 12 ini, karena pemerintah daerah saat ini belum mampu memenej tata kelola air dengan sebaik-baiknya, hingga menyebabkan dua tahun berturut-turut lahan gadu diwilayah Indramayu barat mengalami gagal panen.
Seharusnya, pengalaman dua tahun dalam mengelola tata guna air, menjadi pengalaman berarti bagi kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Indramayu, mengingat kondisi Pantura selama ini, jika musim hujan air bertumpu dan mengakibatkan banjir dan dikala musim kemarau kondisi lahan pertanian jadi kekeringan.
“Harusnya, disaat air banyak embung – embung yang ada dapat menampung untuk persiapan musim tanam gadu, tapi faktanya bagaimana kondisi embung dan infrastruktur pertanian sekarang apakah masih layak,” tutur Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Indramayu ini.
Menurutnya, pemimpin Indramayu harus mampu merubah perekonomian petani selama ini, petani jangan dijadikan sebagai obyek politik, sasaran politik dan belum menjadi subyek ekonomi. Kondisi pertanian yang hampir 90 persen adalah petani penggarap dapat dijadikan sebagai pelaku ekonomi yang sesungguhnya. Dengan cara apa, tentunya dengan merubah management perekonomian yang berpihak kepada masyarakat kecil.
“Sebenarnya persoalan Indramayu ini, Pemda belum mampu melakukan tataguna air dengan baik, hati hati kalau ngurus air dan menjaga air tidak bisa, maka akan menjadi musibah banjir dimana – mana,” terang Anggota Banggar DPRD Jabar ini.
Ia berharap, kedepan Bupati Indramayu adalah orang yang mampu dan niat merubah perekonomian pertanian dengan program dan pola manajemen yang jelas serta terukur, sehingga kesejahteraan bagi petani di Indramayu akan nampak dan terwujud secara nyata.
“Manfaatkan Jatigede dengan tata kelola air yang baik, karena dari situ, petani tidak akan rugi jika panen berhasil, tapi sebaliknya, jika ngurus air saja tidak mampu, nasib petani wilayah Indramayu Barat yang ketiga kalinya dipastikan akan gagal panen kembali,” pungkasnya.