INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Jelang kontestasi pemilihan kuwu (kepala desa-red) serentak tahun 2025 di bumi Wiralodra tuai ketidakpuasan sejumlah bakal calon kuwu (bacalwu), salah satunya di Desa/ Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Kekecewaan terhadap hasil seleksi tambahan atau seleksi akademik bacalwu lebih dari 5 orang tersebut, diungkapkan salah satu warga Indramayu wikayah Barat, yakni bacalwu Desa Patrol, Ahmad Zaenuri. Ia menyebut ada dugaan ketidakberesan dari panitia seleksi (pansel) yang kemudian dituangkan pada surat keputusan panitia pemilihan kuwu (panpilwu) di tingkat Kabupaten Indramayu.
“Saya kurang puas, hasil seleksi pemilihan kuwu terlihat sekali kepincangannya,” papar pria yang biasa disapa Jay Khresna, Sabtu, 22 Nopember 2025.
Jay meyakini dan memahami seluruh pertanyaan-pertanyaan sewaktu wawancara dan itu terlihat pada nilai ujian tertulis, yang jika dikorelasikan antara ujian tertulis dan lisan dirinya mampu menjawab semuanya, sehingga merasa tidak puas dan disampaikan kepada panpilwu Desa Patrol.
“Ketidakpuasan tersebut ditujukan kepada panitia pemilihan kuwu kabupaten,” paparnya.
Jay juga menjelaskan, pihaknyaa akan mendatangi dan meminta klarifikasi dari penitia kabupaten terkait transparasi nilai dan juga meminta adanya seleksi ulang agar fair.
“Tentu ada beberapa masyarakat yang ingin bergabung dengan saya menyampaikan pendapat dan menyampaikan keberatan ke DPMD mungkin setelah dari kantor DPMD kita geser ke Pendopo kita juga akan menyampaikan keberatan ke komisi satu DPRD Indramayu,” jelasnya.
Ketidakpuasan dan keberatan ke DPMD, Pendopo, dan DPRD komisi I dilaksanakan pada Senin besok, 24 November 2025.
“Tuntutan pertana adalah saya ingin melihat nilai yang sebenarnya, kedua kalau memang ada kesalahan tolong kaji ulang, ketiga kalau tidak bisa dikaji ulang saya ingin lakukan test kembali biar fair,” tegas owner Koledai Kopid.
Selain itu, imbuh Jay, jika permaslahan tersebut tidak ada titik terang sebagai warga Jawa Barat mempunyai hak akan menyampaikan keluh kesah ke Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi / KDM.
“Meminta bantuan Gubernur untuk menuntaskan ini hingga bersih jujur dan transparan,” pungkasnya. (Khaer/Red/FP).






