INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Fatayat NU adalah rumah besar perempuan muda Nahdliyin yang telah lama menjadi kekuatan moral dan sosial dalam masyarakat, terlebih dalam isu perempuan, anak, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi umat. Fatayat NU dinilai menjadi pilar perempuan Nahdliyin.
Penegasan itu disampaikan Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Sri Wahyuni Utami Herman, atau yang disapa Bunda SWH pada kegiatan Reses III masa persidangan 2025 di Kelurahan Margadadi, Rabu, 23 Juli 2025.
“Sebagai bagian dari keluarga besar NU, Fatayat NU berperan strategis dalam melakukan pemberdayaan perempuan muda, termasuk di bidang ekonomi dan sosial,” tuturnya dihadapan ratusan Fatayat NU Indramayu.
Ia melihat, Fatayat NU juga menjadi garda terdepan dalam advokasi kesehatan ibu dan anak, pendidikan karakter serta mampu menguatkan nilai keislaman Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan sehari-hari.
Pada momentum Reses tersebut, SWH menitikberatkan sinergi bersama Fatayat NU Indramayu pada sektor kesehatan ibu dan anak — penguatan layanan Puskesmas dan Posyandu, Pendidikan keagamaan dan karakter di kalangan remaja putri, Bantuan modal UMKM perempuan Fatayat, Penguatan literasi digital, gender, dan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak serta Kemitraan dalam program perlindungan sosial dan Jamsostek untuk relawan sosial
“Sebagai Anggota DPRD Provinsi, saya akan terus membuka ruang dialog dan menjadikan Fatayat NU sebagai mitra strategis pembangunan berbasis nilai dan empati,” terang Anggota Komisi IV DPRD Propinsi Jawa Barat ini.
SWH percaya, perempuan dan aktifitaa kader Fatayat NU selama ini, bukan hanya tiang negara, tapi juga penerang jalan umat.
” Suara sahabat-sahabat Fatayat hari ini adalah bagian dari suara rakyat yang harus saya bawa dan perjuangkan dalam kebijakan publik Provinsi Jawa Barat. Mari terus bergerak bersama. Karena ketika perempuan muda NU bergerak, maka peradaban ikut terangkat.” Pungkasnya. (Red/Adv/FP)