banner 728x250

4 Tahun Terlunta-lunta, Keluarga PMI  Asal Indramayu Berharap  Asiyah Bisa Dipulangkan 

banner 120x600

 

INDRAMAYU, (Fokuspantur.com),- Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Patrol Baru Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Asiyah Handayani Warsa Tapa, saat ini terlunta-lunta di negara Timur Tengah, yakni Jeddah Arab Saudi, keluarga berharap bisa dipulangkan ke kampung halaman.

Asiyah (44), yang cukup lama  merantau selaku PRT di Jeddah mengalami kepahitan hidup, karena tidak mendapatkan pekerjaan tetap sering gonta ganti majikan dan saat ini menghadapi kesulitan untuk pulang ke Tanah Air Indonesia yang menjadi kendala salah faktor dokumen.

Suami Asiyah , Kastara(45), mengutarkan, istrinya berangkat menjadi pekerja buruh migran indonesia(PMI) di Jeddah tahun 2020, pada waktu  kerja di majikan pertama hanya bertahan 3 bulanan, kemudian ganti majikan, selepas itu sudah tidak bekerja lagi, saat ini tinggal di kontrakan ikut bersama temannya, terlebih buat makan pun meminta dari keluarganya yang berada di Indonesia.

“Istri saya berangkat tahun 2020 dan selarang tinggal di kontrakan ikut sama temennya, berangkat tahun 2020,”ujar Kastara.

Tara pun berharap, kendati komunikasi dengan istrinya masih bisa tersambung, namun saat ini merasa kesulitan untuk proses pemulangan, untuk itu diharapkan kepada pihak terkait  agar bisa membantu prosss pemulangannya.

” Kami keluarga berharap kepada pihak terkait agar bisa dapat membantu proses pemulangan  Aisyah,”pungkasnya.

Terpisah kepala Desa Patrol Baru, Rifai, membenarkan ada salah satu warganya yang bekerja menjadi PMI di Timur Tengah, atas nama Asiyah  Handayani tinggal di Rt 04/02 Blok Karanganyar 2,  pihak keluarga menginginkan agar bisa dipulangkan yang mana informasinya dari pihak keluarga saat ini tidak ada kejelasan.

“Kalau benar kondisinya demikian, ya  mohonlah bisa dibantu kepada pihak yang terkait untuk Aisyah agatbisa dipulangkan,”ujarnya kepada Fokuspantura.com, Senin, 29 Januari 2024. (Khaerudin/FP).

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu