INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Munculnya nama Anggota DPR RI Fraksi PKB, Dedi Wahidi (Dewa) di kancah perpolitikan Pilkada Indramayu sebagai Calon Bupati bukan hal yang baru. Pendiri Kampus Hijau Kaplongan itu mendapat tanggapan dari berbagai kalangan.
Sosok Anggota Komisi V DPR RI itu sudah sejak lama diharapkan dapat memimpin Kabupaten Indramayu dan hal itu telah diupayakan oleh berbagai kalangan termasuk mantan Ketua DPRD Kabupaten Indramayu Periode 1998-2004 dan ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Komunikasi politik dan silahturahmi berkali-kali dilakukan , namun, i’tikad baik itu pupus ditengah jalan karena Dedi Wahidi dengan berbagai alasan menolak untuk memposisikan diri dilembaga eksekutif terutama alasan tidak mendapatkan restu dari keluarga.
Sepeninggalan mantan Bupati dan penguasa orde baru 20 tahu itu, para tokoh politik di Kabupaten Indramayu dikagetkan dengan kemunculan Dewa dalam bursa Bacalon Bupati Kabupaten indramayu. Kemunculan itu membuat para tokoh menjadi terheran-heran dan menimbulkan berbagai pertanyaan terkait hubungan Dewa dengan Yance dan spekulasi sikap politik.
“Setelah Bupati Yance meninggal dunia, Dewa dengan lantang dan tegap menyatakan dirinya sebagai tokoh perubahan dan siap maju dalam konstetasi 9 Desember 2020,” tutur Tokoh Politik Indramayu, Iwan Hendrawan, dihadapan wartawan, Rabu(25/8/2020).
Dengan sikap seperti itu, para tokoh politik mencurigai sinergitas randu Gede dengan Dedi Wahidi dan menilai inkonsisten atas pernyataan kesiapannya sepeninggalan yance
Menurut Iwan Hendrawan ketika ditemui redaksi , bukan hanya keberanian bersikapnya yang diragukan untuk melawan rezim dalam kondisi apapun, tetapi juga inkonsisten dalam mengusung perubahan di Kabupaten Indramayu.
Dengan sikap pemimpin seperti itu ditenggerai perubahan tidak akan memberikan makna, tetapi hanya merupakan pergeseran personalia, sehingga dikhawatirkan akan kembali memperkuat kekuatan rezim lama seperti apa yang pernah terjadi di tahun 2000 yang seharusnya rezim itu berakhir.
Dengan kehadiran Dedi Wahidi sebagai wakil Bupati pada waktu itu telah memberikan karpet merah terhadap rezim Orde baru sehingga berkuasa dengan gagah selama 50 tahun di Indramayu.
Kehadiran Dedi Wahidi yang sebeblumnya sama sekali tidak tertarik di posisi eksekutif, akan kah mengulang sejarah 20 tahun yang lalu ?
Sementara itu, Anggota Fraksi PKB DPR RI, Dedi Wahidi, mengaku akan mengambil sikap apakah dirinya akan maju atau tidak pada Pilkada Indramayu tersebut selama tiga hari kedepan pasca meninggalnya Mantan Bupati Indramayu dua periode Irianto MS Syafiudin. Bahkan pernyataan tegas saat mengikuti ta’ziah itu sudah dijawab menanggapi perkembangan dinamika politik saat ini yang menyatakan bahwa Dewa akan maju Pilkada dengan jargon “Bapak Baru”.
“Tunggu tiga hri kedepan saya akan bersikap,” kata Dewa saat dikonfirmasi di Masjid Agung Indramayu.


























