INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kembali dikabarkan adanya salah satu warga menjadi korban dijanjikan bakal masuk menjadi karyawan perusahaan plat merah dengan mengocak puluhan juta rupiah sebagai tiket masuk.
Kasus dugaan transaksi jual beli karyawan baru ini beberapa kali terendus awak media. Ibarat luka yang belum sembuh, kini tergores kembali dengan kasus yang sama yakni penipuan kepada masyarakat atas janji oknum bisa mempekerjakan sebagai karyawan Perumdam dengan membayar Rp80 juta sebagai syarat masuk perusahaan milik daerah tersebut.
Sebut saja korban kali ini berinisial R warga Margalaksana, Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat, dia tertipu oleh oknum yang diduga mengatasnamakan kepercayaannya salah seorang petinggi pada bagian Dewan Pengawas Perumdam Tirta Darma Ayu. Mirisnya, oknum yang kini sedang dicari keberadaannya dengan inisial DN warga Indramayu itu pernah mengaku kepada korban bahwa pelaku adalah orang dekatnya pejabat Dewan Pengawas Perumdam sehingga korban percaya dan mau memberikan uang puluhan juta kepada pelaku.
“Awalnya saya merasa yakin karena si pelaku berulang ulang kali menyampaikan dan menjamin akan dipekerjakan korban pada perusahaan air minum. Namun sampe sekarang duit hilang tidak kembali, saya pun belum disuruh masuk kerja,” sesal “R”.
Korban “R” juga menjelaskan kronoligis dirinya tergiur dengan ajakannya pelaku dikarnakan pelaku mengaku sudah berhasil meloloskan puluhan masyarakat dan diterima di Perumdam. Atas ajakan pelaku DN, korban ketergiur dan awalnya R hanya menyerahkan uang sebesar Rp5juta, lalu selang berapa hari R diminta lagi oleh pelaku sebesar Rp 65juta dan terakhir Rp 10 juta tanpa kwitansi dengan alasan akan segera di wawancarai oleh pihak Perumdam. Pengakuan R, total uang yang sudah diserahkan kepada DN sebesar Rp80juta.
Saat ditanya apakah ada keterlibatan dari salah seorang Dewan Pengawas Perumdam yang menerima uang tersebut, R menjawab infonya ada, bahwa uang yang R serahkan ke DN disetorkan kepada salah satu Dewan Pengawas Perumdam yang menjanjikan mempekerjakan R setelah dirinya sudah dipanggil untuk diwawancarai.
Menurut R, ia menyerahkan uang kepada DN terhitung sejak tanggal 30 Mei 2021 lalu, orang tua R merasa tidak nyaman. Akhirnya R minta tolong sama saudaranya sebut saja M, yang kebetulan dia (M-red) tau siapa DN sebenarnya. Tidak lama R menceritakan sama saudaranya, akhirnya M dan R minta tolong kepada rekannya DN yakni warga Indramayu yang berinisial H.
“Saya minta tolong sama rekan saya namanya H untuk menelusuri benar tidak bahwa uang dari DN itu sudah masuk ke Perumdam. Setelah H mengkroscek dilapangan dan DN ditemui oleh H, maka terbuka bahwa benar DN sudah menyerahkan uang R kepada salah satu Dewan Pengawas Perundam,”kata R.
Ditegaskan R, bahwa dirinya sudah mendapat kabar dari rekannya DN yakni H, bahwa dua minggu kedepan salah satu Dewan Pengawas Perumdam akan mengembalikan. Namun, pihaknya tidak akan percaya begitu saja akan tetap mengejar DN, termasuk menelusuri uangnya itu diterima oleh salah satu Dewan Pengawas Perumdam itu berapa.
“Info tadi siang ini dari si H, bahwa ada kabar dari DN uang saya akan dikembalikan dua minggu lagi. Kata H bilang DN sudah kordinasi sama salah satu Dewan Pengawas tersebut dan menyanggupi uang R akan dikembalikan yang dikhawatirkan Bupati Indramayu Nina Agustina mendengar bisa bahaya,”kata R bilang jujur.
Sementara teman dekat DN, H, membenarkan jika uang dari R tersebut sudah diterima DN digunakan untuk proses dirinya bakal bisa masuk menjadi karyawan Perumdam lewat pintu salah satu Dewas. Bahkan H meyakini jika uang Rp80 juta tersebut sudah terdistribusikan kepada oknum Dewas.
“Kalau DN paling dia kebagian Rp5 jutaan, sisanya dibagi – bagi sampai ke oknum pejabat lain,” tuturnya H.
Ia mengaku, jika saat ini terseret dalam skandal persoalan rekruitmen calon karyawan Perumdam hingga mendapat panggilan Polres Indramayu untuk memberikan keterangan, padahal dirinya tidak mengetahui duduk masalah awalnya.
“Saya hanya diminta bantuan saudaranya R, yakni M untuk memastikan apakah uang tersebut sudah sampai ke petinggi Dewas,” terang H.
Terpisah, Manajer Humas Perumdam Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramyu, Budhi Supriyatna, mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya perekrutan calon karyawan melibatkan salah satu petinggi di jajaran Dewan Pengawas Perumdam.
Budi menjelaskan, adanya informasi bahwa pada tahun ini bakal ada perekrutan karyawan Perumdam hal itu juga tidak dibenarkan.
“Tidak ada formasi atau kebutuhan untuk perekrutan karyawan baru, apalagi infonya pada tahun ini. Jujur saya juga ga tau kalau info yang berkembang ada oknum Dewas yang terlibat masalah perekrutan karyawan perumdam,”kata Budi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis,(23/9/2021).
Budhi mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran tawaran yang menjanjikan bakal bisa dipekerjakan di Perumdam Tirta Darma Ayu, karena secara aturan masyarakat yang berminat melamar pekerjaan harus membuat permohonan lamaran ditujukan kepada Perumdam, itupun kalau Perumdam membuka formasi untuk perekrutan karyawan.
“Masyarakat jangan mudah tergiur dengan oknum yang mengaku bisa meloloskan bisa bekerja di Perumdam. Apalagi sampai menggelontorkan duit puluhan juta rupiah. Pengumuman butuh atau tidaknya perekrutan di perumdam bisa tanyakan langsung ke Humas,”tandas Budi.