INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Peristiwa tragis menimpa tujuh nelayan warga Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu berada di perairan posisi lintang/ bujur 06°17’210” S / 108°35’587” oil field Arimbi Pukul 16.14 wib, Minggu,(20/9/2020).
Peristiwa tersebut bermula, saat tujuh nelayan dengan mengendarai perahu Bintang Muda 1 dalam kondisi bocor hingga mengakibatkan perahu yang ditumpangi tenggelam, Sabtu(19/9/2020) kemarin. Bermodal alat apung yang berhasil dipersiapkan, membuat tujuh nelayan tersebut bertahan hidup selama dua hari.Beruntung saat ASD Patra Tunda 3152 sedang melakukan patroli dikawasan tersebut dapat menyelamatkan ketujuh korban.
” Diduga perahu mengalami kebocoran sehingga terbalik, tidak dapat mengapung dan tenggelam, crew nelayan terapung-apung selama 2 hari,” kata Nakhoda Patra Tunda, Jubaedi.
Setelah berhasil diselamatkan, ketujuh crew Perahu Bintang Muda 1 tersebut secara resmi diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan.
Adapun ketujuh crew tersebut adalah :
1. Nur yaman : umur 23 tahun
2. Muridi : umur 45 tahun
3. Akyanto : umur 41 tahun
4. Kartono : umur 27 tahun
5. Somad : umur 51 tahun
6. Ciptono : umur 30 tahun
7. Fauzi : Umur 23 tahun
Ketua HNSI Indramayu, Dedi Aryanto, membenarkan peristiwa tersebut jika Perahu Bindang Muda 1 mengalami kecelakaan tenggelam pada Sabtu,(19/9/2020) kemarin. Selama dua hari satu malam ketujuh nelayan tersebut bertahan hidup dan berhasil diselamatkan oleh Kapal Tugboat milik Pertamina yang sedang beroperasi rutin.
“Kejadiannya Sabtu jadi nelayan tersebut terapung di laut dari kemarin siang, di temukan sore tadi oleh kapal tugboat ini,” kata Dedi kepada Fokuspantura.com, Minggu,(20/9/2020).
Ia menghimbauan kepada seluruh nelayan agar berhati-hati dalam situasi cuaca buruk dan membawa perangkat keselamatan di laut seperti jaket pepung atau life jacket.
“Alat pelindung diri agar selalu menyertai para nelayan saat di laut, jangan disepelekan itu untuk keselamatan pribadi,” pungkasnya.