INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Menjelang turunnya rekomendasi pimpinan partai di tingkat pusat, seluruh partai politik yang memiliki kursi di DPRD Indramayu menunjukan taringnya. Proses penjaringan yang dilakukan Partai Golkar Indramayu misalnya, partai pemilik 22 kursi DPRD Indramayu tersebut, menggelar Ta’aruf Bacabup, dengan mengenalkan 16 Bacabup yang mendaftar dan mengembalikan formulir pendaftaran di DPD Partai Golkar Indramayu pada Sabtu(15/2/2020) lalu. Begitupun enam partai politik dengan 21 kursi DPRD Indramayu, yakni PKB, PDIP, Demokrat, PKS, Nasdem dan Hanura mengusung Lounching Bacabup Koalisi Perubahan Indramayu yang digelar di Hotel Handayani, Sabtu(29/2/2020) kemarin.
Baik Ta’aruf maupun Lounching Bacabup Koalisi Perubahan Indramayu, sama – sama memiliki penekanan pada perkenalan Bacabup dengan konsep dan visi misi jika terpilih pada Pilkada Indramayu kedepan. Lalu apakah mereka yang masuk dalam Ta’aruf Bacabup dan Loauching Koalisi adalah figur yang bakal direkomendasikan partai masing – masing dengan berbagai dinamika politik yang berkembang saat ini.
Pantauan dilokasi, Lounching Bacabup Koalisi Perubahan Indramayu, agendanya memperkenalkan 10 Bacabup dari berbagai warna penjaringan. PKB memperkenalkan Mohomad Solihin, Rasta Wiguna, Juhadi Muhamad dan Ali Wardana. PDI Perjuangan memperkenalkan Suwarto, Edy Mashudi dan Nina Agustina, Partai Demokrat memperkenalkan Ratnawati dan Taryadi serta PKS memperkenalkan Bhisma Panji Dewantara.
“Dengan modal 21 kursi di DPRD Indramayu, Koalisi Perubahan berencana memunculkan calon bupati dan wakil bupati baru yang dapat membawa perubahan lebih baik bagi Kabupaten Indramayu,” kata Ali di sela-sela acara kemarin.
Lalu, kepentingan siapa Lounching Koalisi Perubahan itu dilakukan, apakah memang murni gerakan perlawanan terhadap petahana hari ini yang memiliki 22 kursi DPRD Indramayu atau hanya untuk mengaitkan jalinan komunikasi lewat pakta integritas dalam mencari mencari sosok calon bupati dan wakil bupati yang tepat.
“Kami sepakat, koaliasi akan terus menjalin komunikasi baik di internal maupun dengan partai lain dalam mencari sosok calon bupati dan wakil bupati Indramayu paling tepat memimpin lima tahu ke depan,” ujar Ali.
Karena faktanya kegiatan Louncing Koalisi Perubahan kemarin belum menentukan siapa bakal calon bupati dan wakil bupati yang bakal diusung. Alasannya, Koalisi Perubahan akan menjaring aspirasi lebih dulu dari masyarakat.
“Enam partai politik yang berkoalisi masih menjaring dan mencari sosok terbaik di Indramayu,” tutur dia.
Sementara Ta’aruf Bacabup Partai Golkar juga, terkesan memiliki dua fiksi kekuatan. Boikot 21 Pengurus Kecamatan (PK) Golkar pada ajang perkenalan Bacabup partai berlogo beringin menjadi sinyal jika kepentingan di tubuh partai tersebut tidak solid. Keberadaan Bacabup Syaefudin bersama 11 Bacabup gerbong Ta’aruf melawan kekuatan 5 Bacabup yang tidak hadir pada gelaran acara tersebut.
Dua momentum jelang Pilkada Indramayu tersebut, dapat ditafsirkan kemana arah koalisi Partai Gerindra dan Perindo dengan 7 kursi tersisa akan berlabuh. Sementara partai besutan Prabowo Subianto juga telah menggelar penjaringan Bacabup lewat delapan figur yang diusulkan kepada DPD Partai Gerindra Propinsi Jawa Barat.
Nampaknya, dinamika politik jelang Pilkada Indramayu masih jauh dari start pertaruangan kemana dan siapa sesungguhnya yang menjadi lawan petahana. Akankah Laounching Koaliasi Perubahan Indramayu akan tetap eksis dengan 21 kursi atau bubar ditengah jalan. Begitupun sebaliknya dengan Ta’aruf Bacabup Partai Golkar akan tetap solid dalam bayang – bayang kondisi struktural partai pasca ditimpa OTT Ketua DPD Partai Golkar Indramayu oleh KPK. Wallahu ‘alam.
