INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang resmi diberlakukan di Kabupaten Indramayu selama ini, belum bisa menekan jumlah kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan informasi yang beredar saat ini, selama PSBB efektif berlaku, ditemukan satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari Labkesda Propinsi Jawa Barat, sehingga jumlah total pasien positif sampai dengan Selasa,(12/5/2020) sebanyak 7 kasus di Kabupaten Indramayu.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara, membenarkan jika ditemukan data kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu bertambah satu kasus berdasarkan hasil Labkesda Propinsi Jawa Barat.
” Secara resmi akan dirilis besok, Rabu(13/5/2020),”tutunya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa,(12/5/2020).
Menurutnya, data kasus baru terkonfirmasi positif tersebut berasal dari Kecamatan Indramayu, namun pihaknya belum memberikan detail kasus tersebut, baik riwayat pasien maupun jenis temuan kasus baru atau bagian dari penularan kasus sebelumnya, karena hingga saat ini, pihaknya masih mempelajari.
Saat disinggung adanya penolakan jenazah asal Kecamatan Sliyeg yang ramai diposting di media sosial, bahkan diduga positif Covid-19, menurutnya, jenazah tersebut belum dilakukan rapid dan penolakan pemakaman hanya salah faham saja.
“Ditolak karena salah persepsi asal tempatnya,” kata Deden.
Sementara itu, dalam rilis data perkembangan jumlah ODP, PDP dan Positif Covid-19 yang resmi dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Indramayu, terdapat tidak sinkronnya data pasien sembuh dari data sebelumnya, seperti pada update data, Senin,(11/5/2020) tercatat jumlah pasien sembuh sebanyak 2 orang, namun data update pada Selasa(12/5/2020) berkurang 1 kasus, sehingga menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Publik berharap, Gugus Tugas agar lebih kredibel dan profesional dalam menyuguhkan data berkaitan dengan perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu selama ini, sehingga tidak menimbulkan persepsi negatif ditengah – tengah masyarakat.