banner 728x250

Sanitasi Drainase Dipertanyakan, Dua Jam Diguyur Hujan Jalan Protokol Indramayu Banjir

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pemerintah Kabupaten Indramayu, masih belum tuntas menyelesaikan persoalan sanitasi kawasan perkotaan, pasalnya hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Indramayu membuat sejumlah ruas jalan protokol pusat kota masih tergenang banjir, padahal intensitas curagh hujan masih terbilang sedang.

Pantauan di lokasi Jalan Olahraga, Jalan Let Jend. Suprapto, DI Panjaitan, dan sejumlah ruas jalan lainnya, Selasa (14/9/2021) pagi. Hanya dalam waktu 2 jam, genangan air setinggi 10 centimeter sudah menggenangi ruas jalan.

Salah seorang warga Kelurahan Lemah Abang, Agus (40) mengatakan, genangan air di wilayah setempat sudah rutin terjadi. Terutama saat hujan deras mengguyur kawasan setempat.

Sejumlah kendaraan pun terlihat terpaksa menerobos genangan air agar bisa tetap melintas.

“Jalan – jalan di kawasan perkotaan Indramayu sudah langganan banjir, belum ada penanganan yang spesifik dan prioritas,” ujar dia kepada Fokuspantura.com.

Agus menilai, genangan air di jalan protokol tersebut muncul seiring dengan tidak maksimalnya fungsi dari drainase dalam kota, padahal anggaran setiap tahun selelu dikeluarkan untuk perbaikan, tetapi faktanya genangan air tersebut masih menyisahkan masalah.

Ia juga berharap adanya upaya pemerintah dalam mengatasi genangan yang kerap kali membanjiri ruas jalan pusat kota Indramayu. Terutama melakukan skala prioritas pembangunan yang dianggap urgen.

Ia memberikan analisa, dengan kondisi permukaan tanah yang datar ditambah sanitasi pembuangan drainase yang kurang baik, seharusnya Pemkab Indramayu melakukan inovasi baru dengan membuat serapan air berupa embung penampung dibeberapa titik strategis dataran rendah.

“Harusnya ada upaya dan inovasi baru untuk penanganan banjir di dalam kota dengan mengundang tim ahli yang kompeten, agar tidak banjir terus,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu