SUKRA, (Fokuspantura.com),- PT. PJB UBJOM PLTU Indramayu bersama Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat Regional IX melakukan penanaman 2.200 pohon berbagai jenis di lingkungan PLTU Indramayu, Selasa (10/12/2019).
Luncuran program CSR dan lingkungan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BNM) dirangkai dengan lomba foto bagi masyarakat bertemakan mari menana
GM. PT. PJB UBJOM PLTU Indramayu, Ubaedi Susanto ( Foto Robi Cahyadi / Fokuspantura.com)
General Manager PT. PJB UBJOM PLTU Indrmayu, Ubaedi Susanto, mengatakan, langkah mitigasi dengan penanaman pohon merupakan salah satu upaya mengurangi emisi karbon, hal itu sejalan dengan tujuan utama Paris Agreement untuk menahan laju kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 20 derajat celcius atau sedapatnya menekan hingga 1,5 derajat celcius.
Selain laku anak perusahaan dari PT. PLN yang peduli terhadap pelestarian lingkungan, PT PJB UBJOM PLTU Indramayu akan senantiasa fokus pada langkah kongkrit yang dituangkan melalui program CSR dan lingkungan guna mendorong terciptanya ruang hijau bagi masyarakat.
Simbolis Jajaran Managemen PT. PJB UBJOM PLTU Indramayu. (Foto Roby Cahyadi / Fokuspantura.com)
“Melalui peringatan HMPI dan BNM kami mengajak seluru elemen masyarakat untuk membuka ruang hijau dengan menanam pohon, sesuai dengan tema HMPI dan BMN 2019 yakni mari kita jadikan potensi jasa lingkungan sebagai lokasi ekowisata melalui pemanfaatan lahan dan hutan,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebagai bukti keseriusan PT. PJB dalam hal kepedulian terhadap lingkungan hidup, pihaknya memperoleh penghargaan proper hijau untuk seluruh unit PT. PJB diseluruh Indonesia, bahkan salah satu unit pembangkit yang pertama di dilingkungan PLN berhasil meraih Proper Emas, yakni PT. PJB Unit Paiton pada tahun 2017.
Asda II Setda Indramayu, Maman Kostaman bersama Managemen PT PJB UBJOM PLTU Indramayu
“Kami targetkan minimalnya PT. PJB UBJOM PLTU Indramayu dapat bertahan di proper biru,” terangnya.
Sementara itu, Kadiv LK3 ll, PT. PJB, Puspahadi, menegaskan, penyelamatan lingkungan bukan hanya dengan melakukan penanaman pohon saja, melainkan bisa dilakukan pula terhadap obyek yang lain dalan bentuk replenting, yaitu menanam kembali trumbu karang dikawasan perairan lepas pantai sekitar perusahaan, sehingga bisa mendorong aspek ekowisata yang baik dan diminati oleh para pengunjung.
“Ini adalah tantangan kebutuhan masyarakat tentang ruang hijau namun begitu kondisi perairanpun perlu diselamatkan yakni dengan cara replenting sehingga akan tercipta potensi ekowisata yang lebih memadai,” tandasnya.(Adv / Roby Cahyadi)