Pilkada Indramayu, PKS Diantara Dua Pilihan

banner 120x600
INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dinamika politik jelang pendaftaran Bacabup dan Bacawabup Indramayu yang sudah menghitung hari, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi penentu hadirnya poros baru selain paket pasangan Cabup dan Cawabup Ratnawati – Sholihin (Raskin) atau Sholihin Ratna (Shalawat) yang di usung oleh PKB dan Demokrat (10 kursi).
 
Posisi PKS Indramayu sebagai partai yang melengkapi koalisi PKB dan Demokrat hingga saat ini masih belum final kemana bidikan itu berhenti dengan surat sakti walaupun DPP Partai Demokrat sudah final dengan rekomendasi Ratnawati – Solihin. Namun disisi lain, mundurnya Anggota DPR RI Dedei Wahidi dalam kontestasi Pilkada Indramayu, membuat loyalis Dewa melakukan upaya manuver dengan menyandingkan Paslon Dedi Wahidi – Ami Anggraeni yang lolos dalam survei penjajakan LSI. Alih-alih dua tokoh sentral PKB yakni Mohamad Sholihin dan Dedi Wahidi yang memiliki pengaruh besar di elit DPP bersama gerbong poros hijau (PKB) posisi Dedi Wahidi berpotensi mendukung paket Sholihin – Ratnawati (Sholawat) untuk memperoleh restu dari Ketua Umum Gus AMI walaupun hingga saat belum final.
 
“Besok PKB sudah final dengan paket Mohamad Solihin – Ratnawati,” kata Cabup PKB Mohamad Sholihin saat dikonfirmasi Selasa Malam(1/8/2020).
 
Dalam perkembangannya hingga hari ini, loyalis Dewa diimpin Rasta Wiguna memanfaatkan situasi untuk mengusung poros baru penggabungan PKB, PKS, Perindo dan Hanura(11 suara) untuk mengusung Ami Anggraeni – Heri Sujati (Aher). Pertanyaan yang sangat menggelitik adalah mampukan 11 kursi poros baru itu bisa terealisasi dan terwujud ketika posisi PKS Indramayu sudah mengusulkan dukungan gabungan Parpol ke poros merah (PDI Perjuangan, Gerindra dan Nasdem) serta gabungan poros hijau (PKB  dan Demokrat).
 
Jawaban dan  sikap PKS tersebut menjadi pintu masuk lahirnya paket Paslon Mohamad Solihin – Ratnawati (Shalawat) jika tetap berada pada poros hijau sebagaimana komunikasi politik yang sudah terbangun selama ini, walaupun koalisi PKB Demokrat (poros hijau) akan tetap terwujud tanpa bergabungnya PKS Indramayu. Tapi sebaliknya, diluar dari dinamika yang terjadi, pengaruh usulan DPD PKS Indramayu dengan opsi gabungan bersama poros merah (PDIP, Gerindra dan Nasdem) hampir mendekati final untuk mendukung paket Nina – Lucky (Niki).
 
“Insyaallah koalisi merah nambah baru bergabungnya PKS, hari ini finalisasi,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Propinsi Jabar, Ono Surono saat dikonfirmasi.
 
Sementara itu, Pengurus DPD PKS Indramayu, Agung Mardianto, mengatakan, sikap PKS adalah melengkapi koalisi yang sudah terbentuk saat ini. Ia berprinsip, jika bergabungnya PKS kepada dua poros merah dan hijau tanpa melihat siapa figur Cabup dan Cawabup yang disandingkan.
 
Artinya, kata Agung, sikap PKS menunggu keputusan DPP, apakah harus bergabung ke poros hijau atau poros merah masih dinamis dan sangat memungkinkan diluar dari ekseptasi politik yang berkembang saat ini.
 
“Sangat mungkin dinamis, prinsinya DPD Indramayu sudah mengusulkan dua pilihan yakni koalisi merah dan hijau kepada DPD Jawa Barat, hasilnya satu yang akan disusulkan ke DPP,” tutur mantan Cawabup Indramayu PAW ini.
 
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Indramayu, Sri Budiraharjo Hermawan, mengatakan, pihaknya masih optimis jika paket pasangan Sholihin – Ratnawati (Shalawat) akan final dalam waktu dekat, kendati dinamika politik terus berjalan. Bermodal dari keyakinan itulah pihaknya masih optimis jika koalisi PKB dan Demokrat masih kompak dan komitmen untuk mengusung perubahan Indramayu.
 
“Insyaallah hari ini sudah final, menunggu keputusan DPP PKB,” tuturnya saat dikonfirmasi.
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu