DINAMIKA politik jelang Pilkada Indramayu masih terus berjalan mengalir dinamis, bahkan kadang dalam hitungan menit keputusan dan sikap politik akan mengalami perubahan secara drastis kemana bidak akan dimainkan untuk mematikan lawan politik. Begitupun yang tengah terjadi saat ini di wilayah Kampus Hijau Kaplongan, Indramayu, Jawa Barat, dimana sosok Dedi Wahidi panggilan akrab (Dewa) didatangi Pimpinan Partai Politik (Parpol) yang mengusung Koalisi Perubahan Indramayu untuk Pilkada 9 Desember 2020 mendatang, Minggu(28/6/2020).
Pimpinan Parpol pengusung Perubahan Indramayu itu diantaranya tampak Ketua dan Sekretaris PKB, Demokrat, PKS, Perindo, Sekretaris Nasdem dan Hanura. Mereka serius membicarakan arah Parpol Perubahan dalam mengusung dan meminta kesediaan Dedi Wahidi (Dewa) sebagai sosok yang bisa menyaingi kekuatan incumbent pada Pilkada Indramayu mendatang.
BACA JUGA : Gerindra dan PDIP Bertemu, Sinyal Koalisi Pilbup Indramayu
Obrolan hangat diantara Pimpinan Parpol dan Anggota Komisi V DPR RI, Dedi Wahidi, sudah mengarah pada tindak lanjut pembahasan di Cirebon kemarin, diantaranya enam parpol (PKB,Demokrat, PKS, Nasdem, Perindo dan Hanura) siap mengusung Dedi Wahidi (Dewa) sebagai Calon Bupati Indramayu pada Pilkada 9 Desember mendatang, kendati harus diperhadapkan pada beberapa syarat diantaranya menginginkan Head to Head dan mengungguli survei diatas kekuatan lawan incumbent.
Nampaknya, syarat diatas menjadi PR besar bagi kekuatan perubahan di Kabupaten Indramayu, apakah akan mulus tekad Parpol Perubahan untuk bisa menghantarkan mantan Wakil Bupati Indramayu, Dedi Wahidi (Dewa) sebagai Calon Bupati yang resmi diusung lewat rekomendasi DPP partai masing-masing, atau hanya dagelan para elit partai untuk meramaikan suasana Pilkada Indramayu mendatang, mengingat sampai dengan saat ini, belum ada satupun paslon Bacbup yang diusung partai politik atau gabungan parpol resmi mendeklarasikan diri sebagai peserta pemilu.
BACA JUGA : Paket Paslon Warna dan Wani Masih Dinamis
Lalu, apakah perubahan Indramayu yang sebelumnya sudah genderang disampaikan oleh tujuh partai politik melalui komitmen dan ikrar bersama dibacakan untuk mengusung Perubahan akan bisa terwujud saat ini dan selanjutnya atau kandas ditengah jalan karena beratnya syarat tawaran yang diajukan untuk merubah kepemimpinan Indramayu untuk lima tahun mendatang.
BACA JUGA : Pilkada Indramayu 2020 : Politik Koalisi Ditengah Pandemi
Tak terlihat elit PDI Perjuangan sebagai partai pelopor perubahan Indramayu dalam beberapa pertemuan terahir, hal itu mengisyaratkan lebih enjoy melakukan lobi dan komunikasi politik bersama Partai Gerindra (13 kursi) untuk mengusung paket pasangan baru yang lebih sensi dan akan menjadi rival dalam tubuh koalisi perubahan, kendati sebelumnya PDI Perjuangan Indramayu memiliki komitmen yang sama untuk mengusung Bacabup Dedi Wahidi (Dewa) sebagai figur pilihan dan kandas lewat tawaran paket pasangan WANI (Wahidi – Nina) sebagaimana ramai dibicarakan netizen pekan kemarin, atau justru sebaliknya PDI Perjuangan Indramayu akan berkoalisi dengan Partai Golkar bersama Gerindra ? dengan kekuatan (35 kursi DPRD).
Memang saat ini, apapun bentuk baju dan warna yang akan menghiasi percaturan politik Pilkada Indramayu, belum bisa dianalisa secara matang apalagi klaim sebelum janur kuning melengkung, perkembangan dan dinamikanya masih terus berjalan, karena memang semua menunggu keajaiban tuhan.