INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Banjir yang melanda warga Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, yang terjadi pada Rabu, 29 Januari 2025, akibat cuaca ekstrim dan jebolnya tanggul penahan gelombang, berdampak pada kerusakan materil dan gangguan kesehatan warga.
Sejumlah warga pasca banjir, mulai mengeluh gatal-gatal dan diare, sementara beberapa anak-anak dan lansia mengalami ganguan pernafasan.
Pantauan fokuspantura.com, didapati sebanyak 119 rumah rusak dan sejumlah 123 Kepala Keluarga dievakuasi, ke Kantor Desa Kertawinangun sebagai camp pengungsian dan dapur umun.
Seperti yang disampaikan salah satu Perawat Pelaksana UPTD Puskesmas Kertawinangun, H. Agus, di camp pengungsian, gangguan kesehatan yang diderita warga terdampak banjir diantaranya, penyakit gatal-gatal, diare, demam, dan sesak nafas serta batuk mulai menyerang beberapa warga, hal itu dikarenakan sanitasi yang buruk akibat banjir.
“Penyakitnya yang diderita masyarakat karena sanitasi memburuk, karena dampak dari banjir, banyak rumah tenggelam MCK juga seadanya dan ini kebanyakan gatal-gatal ada beberapa tadi yang diare juga demam, serta sesak nafas,” jelasnya kepada fokuspantura.com, Kamis, 30 Januari 2025.
Agus juga menambahkan, kondisi kesehatan para pengungsi saat ini relatif stabil dan dapat tertangani, namun jika pengungsi mengalami sakit parah, petugas akan langsung merujuk ke fasilitas kesehatan terdekat baik Puskesmas atau pun ke rumah sakit. Untuk itu diharapkan bagi masyarakat agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Jumlahnya hari ini dari pagi sekitar empat puluh lima orang rata-rata 90 persen gatal-gatal sisanya diare, demam, batuk, pilek,” imbuhnya.
Sementara salah satu warga, Kasila, mengatakan, pasca rumahnya dilanda banjir rob saat ini dirimya merasakan pusing, mual, dan batuk.
“Ada pusingnya juga mual-mual kalau batuk tuh spontan, ada gatal ditenggorokan, alhamdulillah setelah ditangani petugas kesehatan sekarang agak mendingan,” ujarnya. (Khaerudin/FP).