INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dinamika politik jelang Pilkada serentak 9 Desember 2020 di Kabupaten Indramayu semakin menghangat. Beberapa klaim gabungan partai politik (Parpol) yang mengusung jargon Perubahan Indramayu makin inten berkomunikasi guna memastikan paket pasangan Cabup – Cawabup peserta pemilu yang bakal diajukan DPP partai masing-masing untuk dikeluarkan rekomendasi DPP bersama – sama.
Dinamika yang terjadi, tiga partai politik yang mengusung tema Perubahan Indramayu, seperti PKB, PDI Perjuangan dan Demokrat, santer melakukan manuver di media sosial, jika ketiga parpol tersebut akan menggadang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi V DPR RI, Dedi Wahidi. Bahkan PDI Perjuangan Indramayu misalnya, sudah final mengusung Cabup Nina Agustina Dai Bachtiar sudah mulai dipublish di media sosial lewat paket pasangan WANI (Wahidi-Nina), begitupun PKB, Demokrat,PKS, Nasdem dan Perindo Indramayu mewacanakan pasangan berbeda dengan nama WARNA (Wahidi-Ratna). Dinamika politik yang terjadi hari ini, menderek perhatian publik jika tokoh NU yang saat ini menjadi politisi PKB digadang Parpol Perubahan Indramayu sebagai bakal kandidat Cabup.
Lalu, apakah perebutan figur tokoh Nahdlatul Ulama menjadi bagian dari dinamika yang terus mengalir sampai waktu pendaftaran Bacabup Indramayu di KPU, lantas apakah dinamika yang bakal terjadi membuat keputusan Partai Golkar yang konon sudah final dengan sosok Daniel Muttaqin Syafiudin(DMS) akan meminang tokoh potensial NU lainnya disaat Gabungan Parpol Koalisi Perubahan secara final mengusung Cabup Dedi Wahidi. Maka dinamika percaturan politik Pilkada Indramayu kedepan akan semakin seru di saat tokoh-tokoh NU menjadi magnet sentimen Parpol untuk meraih kemenangan pada hasil Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Ketua Koalisi Perubahan Indramayu, Ali Wardana, mengungkapkan, keberadaan koalisi yang diikuti oleh tujuh partai politik, hingga sekarang masih solid dan terus melakukan komunikasi politik untuk menentukan finalisasi paket pasangan untuk Pilkada Indramayu nanti. Tersiar kabar terhadap munculnya Paslon WANI (Wahidi – Nina) dan WARNA (Wahidi – Ratnawati) bagian dari dinamika yang dibangun selama ini oleh partai politik yang masuk dalam gerbong Koalisi Perubahan Indramayu.
“Warna, Wani belum final, tunggu keputusan resminya,” kata Ali saat dikonfirmasi, Senin(22/6/2020).
Senada, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Indramayu, Eryani Sulam, membenarkan jika semangat dan komunikasi Parpol Koalisi Perubahan Indramayu sejak deklarasi di Hotel Handayani beberapa bulan kemarin masih terus terbangun dengan baik.
Memperhatikan konstelasi politik yang terjadi saat ini, munculnya paket Warna (Wahidi – Ratna) adalah bagian dari dinamika yang berkembang dan akan berjalan secara dinamis. Artinya, dalam tubuh Koalisi Perubahan Indramayu, masih sangat memungkinkan menyandingkan tokoh-tokoh potensial untuk melawan figur petahana pada Pilkada mendatang.
“Jadi kami bisa tegaskan jika Koalisi Perubahan Indramayu itu masih ada dan tetap utuh dengan tujuh Parpol,” katanya.
Berbeda, Ketua DPD PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Ono Surono, menawarkan dua opsi kelangsungan Koalisi Perubahan Indramayu dengan memperhatikan proporsional perolehan kusi dan tingkat elektabilitas, kapabilitas serta popularitas calon yang diusung Parpol. Modal itulah yang bisa memperkuat posisi Koalisi Perubahan Indramayu untuk dapat mengalahkan kekuatan lawan.
Tawaran Paket Wani (Wahidi – Nina)diharapkan bisa mewakili kekuatan besar Koalisi Perubahan Indramayu dalam mewujudkan Indramayu lima tahun kedepan lebih baik, kendati saat ini paket paslon tersebut masih belum final diusulkan kepada DPP partai masing-masing untuk Koalisi Perubahan Indramayu.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Indramayu, Sri Budiharjo Hermawan, justru menganggap jika munculnya paket pasangan Wahidi – Ratnawati (Warna) bagian dari ikhtiar politik dan jahitan Koalisi Perubahan Indramayu yang sudah dianggap final dan dapat diterima oleh lima partai politik yakni PKB, Demokrat, PKS, Nasdem dan Perindo.
Finalisasi Paket Warna tersebut, sudah pada proses usulan kepada DPP partai masing – masing yang menjadi kesepakatan Koalisi Perubahan Indramayu.
“Pada saatnya kami bisa tunjukkan bagaimana kelima Parpol itu sudah menandatangani kesepakatan koalisi,” kata Budi menjelaskan.
Atas dinamika yang berjalan saat ini, akankah Partai Gerindra dan Hanura masih konsisten pada satu gerbong Koalisi Perubahan Indramayu, atau justru menyusun kekuatan baru membangun poros baru guna menyelamatkan kepentingan dinamika politik yang terus berkembang.