SwasembadaOno Surono Gedor UPSUS Jabar Atasi Kekeringan Pantura Indramayu

Ono Surono Gedor UPSUS Jabar Atasi Kekeringan Pantura Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono tidak tinggal diam dalam mengatasi kemelut yang dialami ribuan petani di wilayah Pantura Indramayu saat ini. Politisi Senayan asal Indramayu itu meminta kepada Kepala UPSUS Jawa Barat untuk segera turun tangan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh seiring kekeringan lahan pertanian di wilayah Dapil Jabar VIII (Indramayu dan Cirebon).

20180728 172242“Saya selalu melaporkan perkembangan terkini kepada Kordinator UPSUS Jabar, terkait kondisi lapangan yang disampaikan petani saat kunjungan lapangan, termasuk berita – berita Fokuspantura.com,” tuturnya, Sabtu(28/7/2018).

Sebagai politisi PDI Perjuangan, ia memiliki tanggung jawab dan komitmen agar persoalan pertanian di wilayah Dapilnya dapat segera diatasi, baik itu menyangkut adanya dugaan mafian air, maupun upaya Kementan RI sebagai mitra kerja komisi untuk segera  melakukan langkah – langkah konkrit.

“Surat yang ditandatangani Bu Banun nomor 12216/TU/020/K/07/2018 tentang undangan kordinasi pengelolaan air di wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon sudah saya terima infonya, ini artinya Kementan sudah respon dengan upaya kita,” tandasnya.

Menurutnya, kunjungan lapangan oleh Tim Upsus Jabar akan dilaksanakan pada Selasa 31 Juli 2018 dengan agenda kunjungan lapangan di lokasi lahan kekeringan dilanjutkan dengan evaluasi menyeluruh atas masalah kekeringan yang terjadi di Indramayu dan Cirebon.

FB IMG 1532761970565Disinggung proteksi pemerintah terhadap petani yang mengalami gagal panen apakah mereka mendapat kompensasi, Ono menjelaskan sepanjang petani masuk kepesertaan asuransi pertanian maka hal itu bisa diajukan dan diberikan ganti rugi lahan. Namun saat ini pihaknya sedang memperjuangkan solusi bagi petani yang tak tercover dalam kepesertaan asuransi.

“Kalau yang gak masuk Asuransi perlu dicarikan solusinya,” tandas Ketua Umum IKPI ini.

Data Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pengairan Kecamatan Losarang, lahan sebanyak 8.432 hektar meliputi cakupan pengairan dari  Saluran Induk (SI) Cipelang lewat BT 1 – 21 Rentang, Cipanas II dan Rentang Lebiah, hanya sekitar 5.329 hektar lahan sawah yang dapat diselamatkan, sementara sekitar 2.061 hektar lahan petani tak bisa diselamatkan. Lahan di Kecamatan Losarang, Gabuswetan dan Kandanghaur, merupakan cakupan lahan yang sulit memperoleh pasokan air mengingat kondisi lahan Pantura Indramayu itu ujung dari irigasi.

Dengan lahan 116.000 ha, potensi Kabupaten Indramayu mampu menghasilkan hingga 1,7 juta ton GKG per tahun. Bahkan, Jabar menjadi penyumbang 17 persen kebutuhan beras nasional. Dengan 2.016 Ha sawah yang puso, maka Indramayu kehilangan 12.000 ton GKG jika produksi rata-rata 6 ton GKG per hektar.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Indramayu Takmid Sarbini kepada wartawan menampik anggapan itu. Dia mengatakan sudah menyiapkan langkah antisipasi atas kekeringan yang melanda wilayah Pantura Indramayu melalui koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung untuk menyalurkan air ke sentra pertanian.

“Ada lahan yang puso tapi jumlahnya tidak mencapai ribuan hektar,” ujarnya.

 
ads

Baca Juga
Related

Supendi Mengaku Rp2,2 Miliar Diterima Untuk Suksesi Partai Golkar

BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Kesaksian Bupati Indramayu Nonaktif, Supendi pada sidang lanjutan...

Ono Surono: Kerja Tiga Pilar Partai Optimis Jabar Bangkit dan Menang Pileg 2024

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua DPD PDI Perjuangan Propinsi Jawa Barat, Ono Surono,...

353,8 Ribu Kilometer Ruas Jalan di Jawa Barat Diperbaiki

KOTA BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Kepala Dinas Bina Marga Perumahan Rakyat (DBMPR) Jabar...

Caleg Pemula PKB, Yunita, Raih Suara Terbanyak Pemilu 2024

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Usai terselenggaranya pesta demokrasi pada kontestasi politik...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu