banner 728x250

Mengenal Arsitektur Masjid Islamic Center Indramayu

banner 120x600
Masyarakat Kabupaten Indramayu telah bangga dengan kemegahan Islamic Center Syekh Abdul Manan yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada 17 Ramadhan 1439 Hijriyah. Bahkan momentum Ramadhan tahun ini, hampir semua kalangan tertuju perhatian pada kemegahan dan tata letak pusat kajian islam di kota mangga, hingga keberadaan Masjid terbesar di Jawa Barat itu, telah disinggahi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo disela-sela kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu untuk sekedar melaksanakan shalat taraweh berjamaah.
 
Dibalik kemegahan pusat wisata religi kota mangga, hampir sebagian masyarakat bertanya-tanya siapa sebetulnya arsitektur  Masjid Islamic Center Indramayu untuk melukiskan cita-cita besar yang pernah digagas mantan Bupati Indramayu H.Irianto MS Syafiudin (Yance) pada periode awal menjabat.
 
Agus Salam Fujianto, Kabid Perencanaan dan Tata Ruang Dinas Cipta Karya Indramayu saat itu, merupakan sosok yang telah menjabarkan master plant keinginan besar Mantan Bupati Indramayu H.Irianto MS Syafiudin (Yance) untuk memiliki pusat kajian islam yang representatif sebagai bagian dari perwujudan Visi Indramayu Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera(Remaja).
 
Keberadaan Islamic Center Indramayu sebelumnya dalam naungan Yayasan Amal Bakti Pancasila peninggalan Mantan Presiden Soeharto, oleh Pemkab Indramayu dilakukan permohonan pemindahan aset dari 99 masjid yayasan yang ada di Indonesia termasuk Masjid Ittihad Islamic Center Indramayu. Upaya tim Pemkab Indramayu dilakukan dan mendapat persetujuan dari pengurus yayasan di Jakarta untuk pemindahkan seluruh aset Yayasan Amal Bakti Pancasila ke Ponpes Al Amin, Kandanghaur Indramayu melalui  surat resmi yang diterima Bagian Kesra Setda Indramayu.
 
Dalam bincang-bincang serius, Agus Salam Fujianto menjelaskan proses dan tahapan pembuatan desain arsitektur yang diambil dari hasil stady banding di Singapura, Malaysia, Balikpapan, Lombok dan Semarang.
 
Namun dari hasil penjelajahan di beberapa lokasi kunjungan, tak satupun bentuk bangunan yang mirip dengan bentuk masjid-masjid hasil kunjungan.
 
“Stady banding hanya proses penyusunan arsitektur saja, seperti air mancur depan parkir itu diambil dari Malaysia,”tutur Agus Salam kepada Fokusoantura.com, belum lama ini.
 
Desain yang ia susun adalah murni hasil karya imajinasi dari proses study banding yang dilakukan dibeberapa tempat. Ia menjamin arsitektur bangunan Islamic Center Indramayu original dan tak ada yang sama secara desain dengan masjid-masjid ternama baik di Indonesia maupun mancanegara.
 
“Orang sekilas menilai desain Islamic Center seperti masjid Nabawi Madinah, saya katakan tidak, beberapa kombinasi saja yang diambil, termasuk kalau melihat Masjid Agung Semarang Aula ada dibawah tanah, kita tidak terpisah,”terang Plt Kadis Kimpraswil dan Pertanahan Indramayu ini.
 
Diterangkannya, pada areal bangunan masjid itu ada rumput sintesis, diharapkan bisa dimanfaatkan untuk manasik haji bagi pelajar TK dan MI, sehingga keberadaannya sebagai pusat pengembangan dan kajian agama bisa diimplementasikan dengan baik. 
 
Saat ditanya total anggaran yang dibutuhkan hingga seratus persen, pihaknya menyusun kebutuhan anggaran sekitar Rp195 miliar dan harus tuntas pembangunannya hingga tahun 2020.
 
“Memang saat ini baru terserap sekitar Rp122 miliar, kami berharap diahir masa jabatan Bupati Anna Sophanah pembangunan Islamic Center sudah selesai total,”terangnya.
 
Sementara itu, Bupati Indramayu Anna Sophana dalam sambutan peresmian dihadapan Gubernur Aher dan jamaah mengatakan, Islamic Center Syekh Abdul Manan akan menjadi penggerak peradaban Islam di Indramayu. Selain itu, dengan arsitektur yang cantik rupawan, Masjid ini juga akan jadi sasaran wisata religi.
 
Melalui pembinaan yang akan digalakan, diharapkan akan lahir intelektual muda Islam yang unggul dari Islamic Center ini.
 
“Sehingga ini akan jadi pusat pengembangan Islam yang mencetak moralitas dan intelektualitas sekaligus generasi islam mendatang,” katanya.
 
Menurutnya, Islamic Center, memiliki luas areal secara keseluruhan 12 hektar. Adapun yang baru dimanfaatkan seluas 6,2 hektar. Bangunan masjid lantai satu seluas 860 meter persegi, dapat menampung sebanyak 1.250 jemaah. Lantai dua seluas 737 meter persegi dapat menampung hingga 1.000 jamaah.
 
Adapun kluster masjid seluas 1.800 meter persegi mampu menampung sekitar 2.500 jamaah. Serta pelataran penghubung sekitar 1.000 meter persegi diklaim mampu menampung hingha 1.500 jamaah.
 
“Pembangunan dilakukan sejak tahun 2015, dan di tahun 2018 sebenarnya belum 100 persen. Beberapa yang akan dilanjutkan pengerjaannya yaitu aula, musium, juga perpustakaan,” jelas Anna.
 
“Kami ingin Islamic center diresmikan Gubernur Ahmad Heryawan, maka saat ini dilaksanakan acara peresmian,” jelasnya.
 
Anna mengungkapkan, betapa perhatian Gubernur Ahmad Heryawan sangat besar kepada masyarakat Indramayu. Gubernur memberikan bantuan hingga Rp. 48 miliar untuk pembangunan Islamic Center ini.
 
“Jadi tidaklah berlebihan jika menjelang akhir masa jabatan, Bapak Gubernur bisa menulis nama di prasasti Islamic Center ini,” tutur Anna.
 
Anna pun mengungkap biaya keseluruhan pembangunan Islamic Center adalah Rp. 122 miliar. Bersumber pada Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah ( APBD) kabupaten Indramayu, dan APBD Provinsi Jawa Barat.
 
Masjid Islamic Center Abdul Manan Indramayu, tentunya memiliki arsitektur yang khas, dan menarik. Ada perpaduan model bangunan masjid modern tetapi tidak melewatkan kesan tempo dulu.
 
“Ada 4 menara yang menjulang setinggi kurang lebih 100 meter di empat sudutnya,” kata Anna.
 
Bangunan masjid juga dihiasi tiga kubah. Kubah terbesar berada persis di tengah-tengah bangunan dan diapit dua kubah ukuran lebih kecil yang terletak di samping kiri-kanan. Pun ornamen masjid dibuat dengan sangat apik mengesankan arsitektur bangunan masjid Timur Tengah.
 
Tak terlupakan, terdapat lahan parkir yang cukup luas yang mampu menampung banyak kendaraan roda dua dan roda empat.
 
Tak sampai disitu, di dekat halaman parkir pun dibangun taman air mancur yang jumlahnya cukup banyak dan tampak indah.
 
Lebih indah lagi, pemandangan Islamic Center di malam hari. Lampu- lampu ‘light-emitting diode’ , atau LED, menyorotkan formasi cahaya yang sedap dipandang mata.
 
 
 
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu