banner 728x250

Megawati Menangis Saat Audien dengan Satgas BPR Karya Remaja Indramayu Buntu

banner 120x600

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Ratusan nasabah BPR Karya Remaja memenuhi undangan dari DPRD Indramayu perihal penerimaan audensi di ruang rapat DPRD Indramayu. Selasa, 11 April 2023.

Selain nasabah, undangan agenda penerimaan audensi yang di pimpin oleh Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin itu juga di tunjukkan kepada Bupati Indramayu selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) BPR Karya Remaja Indramayu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Debitur Bermasalah dan Penyelamatan Aset (PDBPA) BPR Karya Remaja Indramayu dan Plt. Direktur Utama BPR Karya Remaja Indramayu.

Para nasabah ini mempertanyakan uang yang mereka simpan di bank milik pemerintah daerah itu yang sulit dicairkan dan tentunya kondisi itu sangat merugikan mereka.

Apalagi, pada undangan penerimaan audensi itu, Bupati Indramayu Nina Agustina selaku KPM BPR Karya Remaja Indramayu, tidak juga hadir menemui nasabah untuk menyelesaikan persoalan atau nasib para nasabah. Ketidak hadiran Bupati ini pun menambah kekecewaan para nasabah. Pasalnya, dari awal gerakan smpai adanya agenda penerimaan audensi dengan berbagai pihak terkait, Bupati tidak juga hadir di tengah-tengah nasabah untuk bisa secepatnya menyelesaikan persoalan yang

Bahkan, salah satu nasabah BPR Karya Remaja Indramayu, Megawati tak kuasa menahan emosinya sampai menangis saat mengutarakan keinginan dan harapannya agar uang yang disimpan di BPR Karya Remaja Indramayu bisa segera dicairkan. Mengingat, tak lama lagi lebaran Idul Fitri sebentar lagi.

“Kami mohon, mohon pak, sampaikan kepada Bupati Indramayu Nina Agustina, sampaikan pak sampaikan,” ucapnya sembari menangis.

Nasabah asal Kerasemaya itu mengaku sangat kecewa sekali atas ketidak hadirannya Bupati Indramayu Nina Agustina selaku KPM BPR Karya Remaja Indramayu yang seharusnya memberikan solusi bersama dengan pihak terkait di agenda audensi terkait penyelesaian simpanan nasabah yang tidak bisa dicairkan.

“Nyesek banget pak. Saya sebagai orang yang tidak punya merasa terdzolimi. Sudah tidak bisa pakai kata-kata, saya pengen minta uang saya kembali pak untuk keluarga,” katanya.

Megawati mengaku, uang simpanannya di BPR Karya Remaja Indramayu masih tersisa Rp 40 juta rupiah yang rencananya untuk pendidikan ketiga anaknya.

“Sekarang kan sudah mulai keluar masuk ketiga anaknya yang sekolah. Yang satu TK mau masuk SD, yang SD mau masuk SMP dan yang SMA mau keluar. Empat anak uang dari mana, cuma ada disitu uang saya pak tidak ada simpanan uang lagi. Cuma harapannya itu, yang ada di BPR,” tuturnya.

Ketidakhadiran Bupati untuk menjembatani masyarakat terkait persoalan yang dialami nasabah seolah-olah bupati tidak mau melihat masyarakat yang susah dan mau enak sendiri.

“Harapan saya kalau bupati tidak bisa memimpin rakyat Indramayu, sudah turun saja. Ngapain duduk enak ongkang-ongkangan di kursi lihat rakyatnya susah, nggak mau tau dia tuh pak,” kesalnya.

Sementara itu, Mewakili Satgas BPR Karya Remaja, Suwenda, tak bisa berkutik dihadapan ratusan nasabah, pimpinan dan anggota DPRD serta perwakilan OJK. Ia meminta waktu untuk melakukan komunikasi dengan Bupati Indramayu sebagai KPM agar aspirasi para nasabah diterima.

“Saya tadi sudah menghubungi Ibu Bupati tiga kali, namun tidak diangkat dan saya menghubungi Pak Sekda nyambung, beliau berpesan untuk segera menghadap Ibu Bupati bersama Ketua DPRD Indramayu dan OJK,” tutur Suwenda sembari pamit kepada para nasabah.

Namun sangat disayangkan upaya Ketua DPRD dan Satgas BPR Karya Remaja menemui Bupati Indramayu kandas dan tak menghasilkan keputusan. Pasalnya KPM belum bisa memberikan kepastian kapan uang nasabah BPR Karya Remaja Indramayu tersebut dicairkan jelang lebaran Idul Fitri.(Abdul Jaelani/FP)

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu