PolitikFokus ParlemenKlaim BWI Untung, Dewan Tak Yakin Setor PAD

Klaim BWI Untung, Dewan Tak Yakin Setor PAD

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Upaya Perusahaan Daerah Bumi Wiralodra Indramayu (PD BWI) Kabupaten Indramayu dalam melakukan perbaikan bisnis selama hampir empat tahun dirundung kerugian mencapai Rp3,1 miliar, terlihat angin segar BUMD plat merah ini pada tahun 2018 atas klaim keuntungan mendekati Rp2 miliar. Namun DPRD Indramayu belum meyakini laporan ahir tahun 2018 bakal bisa setor PAD.

Ketua DPRD Indramayu, H. Taufik Hidayat membenarkan jika dalam rapat evaluasi antara PD BWI, Badan Anggran dan Komisi 3 membahas hal itu dengan semangat fantastis pada ahir tahun 2018 ini, sudah mencatat keuntungan hampir Rp2 miliar.

Namun menurutnya, catatan keuntungan yang disampaikan dihadapan media dan wakil rakyat adalah keuntungan kotor belum dikurangi pajak dan biaya biaya lainya menyangkur operasioanl bisnis yang selama ini dijalankan.

“Pada saat kami rapat anggaran, sampai dengan bulan September ada keuntungan laba kotor dari angka sampai mendekati Rp2 milyar, belum pajak, jasprod dan lainnya, untuk memberi kepada PAD nanti setelah di audit, tapi kalau sampai Desember nanti, saya rasa belum bisa setor,”tuturnya usai Sidang Istimewa DPRD Indramayu pada agenda Hari Jadi ke-491 Indramayu, Minggu(7/10/2018).

Ia melihat, keseriusan direksi PD BWI saat ini sudah mulai terasa dari laporan yang disampaikan. Pada saat bulan maret lalu, ada keuntungan laba berjalan sebesar Rp160 juta. Namun ia meminta kepada direksi agar konsisten dari usaha yang saat ini dilakukan, mengikuti saran – saran DPRD, saran eksekutif dan semua pihak akan mengalami kondisi perusahaan yang sehat, sebagaimana yang dilakukan dirinya saat memimpin Komisi 3 DPRD Indramayu untuk melakukan pembenahan PDAM Tirta Darma Ayu menuju perusahaan daerah yang sehat.

“Kalau disampaikan laba berjalan benar, tapi kalau dikumulatipkan secara total, bukan kumulatif dalam laporan neraca, masih rugi,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Operasional Surya dalam pernyataan dihadapan media meyakini bahwa PD BWI saat ini mengalami lonjakan pendapat signifikan dan diyakininya pada bisnis tahun 2018 ini melalui pengadaan dan penjualan beras pada pada Program BPNT sebagai suplayer mengalami pergerakan bisnis secara positif.

“Pada Juli 2018, laba bersih yang didapat PD BWI mencapai Rp 1.009.825.266. Keuntungan ini didapat dari lima unit usaha yang dijalankan, yakni rice milling unit, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE), pupuk, Batching plant (jasa cor) serta agen gas Koperasi Karyawan (Kopkar) Wiralodra,” jelasnya dilansir Radarcirebon.com.

Menurutnya, laba juga didapat PD BWI saat ini adalah pendapatan dari bisnis anak perusahaan, PR Mitra Bungdes Indramayu yang bergerak di bidang usaha jual beli gabah dan beras serta jual beli telur ayam negeri. Total keuntungan yang didapat mencapai Rp 409.877.650.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, H. Sirojudin mengatakan, pihaknya sudah mendengar secara langsung bagaimana tanggapan PD BWI yang disampaikan Direktur Operasional pada saat hearing dengan Badan Anggaran bulan kemarin. Walhasil setelah pihaknya menghujani pertanyaan ditemukan adanya upaya untuk menutupi borok yang selama ini diderita oleh keuangan BWI bahkan diyakini tak bisa setor PAD dengan kondisi manajemen keuangan yang ada saat ini.

“Itukan ngomong ke wartawannya untung Rp1 miliar, setelah saya tanya ternyata belum dipotong untuk pajak, jasa produksi dan lainnya, sama saja dengan bohong karena publik dan masyarakat menilai untung yang dimaksud adalah laba bersih,”tuturnya.

Ia berjanji, diahir masa jabatan sebagai wakil rakyat akan fokus mengkritisi persoalan ini, mengingat aset BWI dan pengelolaan bisnis tersebut menggunakan uang rakyat.

Menurutnya, dalam laporan perhitungan nilai ekuitas BUMD PD PD BWI tahun 2017 disebutkan, dari modal dasar Rp50 miliar, angka yang belum disetor Rp2 miliar dan total modal disetor Rp47,9 miliar, terdapat saldo laba/(rugi) tahun laluRp9,5 miliar dan laba /(rugi) tahun berjalan masih ditemukan Rp1,6 miliar. Sehingga total laba dalam nilai ekuitas itu sebesar Rp11,1 miliar dari keseluruhan jumlah ekuitas Rp37,2 miliar.

“Kondisi laporan keuangan PD BWI seperti diatas, dengan bangganya untung Rp1 miliar berbanding miring dengan nilai ekuitas yang harus ditanggung perusahaan mencapai Rp11,1 miliar, jadi kalau menurut saya hebat Direktur Operasional ini sosok pelaku bisnis yang harus dipertahankan karena dapat merubah kondisi perusahaan dalam waktu singkat,”tandasnya.

Ia mengingatkan, jika perjalanan PD BWI dibawah kepemimpinan Soen Soejarwo sudah menjalankan bisnis selama empat tahun. Dalam perjalanan bisnis tersebut laporan saat hearing dengan Komisi 3 DPRD Indramayu sebagai mitra kerja selalu untung yang pada ahirnya rugi ratusan hingga miliaran rupiah.

“Makanya sudah dua tahun ini modal tambahan BWI kami pending , hanya di tahun 2015 ada tambahan modal pun dalam bentuk aset di Race Center di Losarang itu,”imbuhnya.

ads

Baca Juga
Related

Apa itu LPBHNU, Ini Penjelasan Detailnya

MUNGKIN hanya beberapa kalangan dan warga Nahdiyin yang memahami...

Panwaslu Larang Pesantren dan Tempat Ibadah Untuk Kampanye

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua Panwaslu Kabupaten Indramayu Nurhadi,  menjelaskan, berdasarkan ketentuan...

Kuwu Asrikin Diduga Tak Transparan, BPD Ngadu ke Dewan

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat,...

479 Calwu Gelar Deklarasi Ikrar Damai

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dinas Pemberdayaan dan Masarakat Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu