INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Jalan Desa Arjasari Kecamatan Patrol, sepertinya luput dari perhatian Pemkab Indramayu, pasalnya akses penghubung antar kecamatan dengan panjang kisaran satu kilometer tersebut, kondisinya semakin hari kian memprihatinkan. Meski warga kerap mengeluhkan atas kondisi jalan dengan lubang disepanjang jalur yang menyulitkan pengendara, apa lagi saat menghadapi musim penghujan tidak jarang pengguna jalan tergelincir akibat terjebak genangan air dengan kedalaman 30 hingga 50 centimeter. 
Bahkan sejumlah warga mengekspresikan kekesalan dengan membuat meme berupa mancing bersama pada kubangan air  dan bahkan ada pula yang melakukan aksi duduk santai diatas ban pada genangan air yang berada di ruas jalan tersebut, layaknya  kolam tau pantai, yang dipublish melalui medsos. 
Sementara Kuwu (Kepala Desa – red) Arjasari, beberapa kali mengajukan permohonan kepada Pemda Indramayu guna revitalisasi ruas jalan dimaksud yang merupakan jalan kabupaten, akan tetapi hingga berita ini diturunkan belum ada realisasi. 
“Setiap tahun kami selaku Pemerintah Desa melakukan pengajuan baik melalui Musrenbang dan bahkan langsung ke pihak Dinas PUPR, akan tetapi belum juga direalisasikan,” ujar Kuwu Arjasari, Jamal, kepada fokuspantura.com, dikediamannya, Selasa (2/11/2021). 
Jamal juga menegaskan, Pemdes tidak memiliki kewenangan untuk mengalokasikan anggaran baik dari DD maupun ADD guna melakukan perbaikan jalan tersebut, mengingat jalan tersebut adalah jalan kabupaten dimana kewenangannya ada di pihak Pemda. 
Dikatakannya pula, jalan tersebut merupakan akses vital bagi perekonomian masyarakat, karena merupakan jalur terdekat bagi warga dari wilayah Kecamatan Bongas menuju jalan raya pantura dan pusat perekonomian pasar Patrol, termasuk akses penghubung utama tiga desa yakni Arjasari, Sukahaji dan Desa Bugel. 
“Intinya bahwa jalan tersebut adalah jalan kabupaten dimana kewenangannya ada di Pemda bukan kewenangan desa dan berharap segera ada realisasi guna dilakukan revitalisasi,” tandanya. 
Terpisah, salah seorang warga Desa Arjasari, Yusuf, mengatakan, tidak jarang pengguna jalan yang terjatuh akibat jalan yang berlubang dan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lebih dari tiga tahun, sehingga beberapa hari lalu dilakukan aksi protes dengan memancing di kubangan air yang ada di ruas jalan bahkan salah satu orang menggunakan ban mobil seperti layaknya di kolam renang atau pantai, yang disebar melalui medsos. 
“Kami berharap jalan tersebut segera diperbaiki karena sering kami saksikan pengendara jatuh akibat tergelincir lubang yang tergenang air ketika musim hujan,” ungkapnya.



























