INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),– Razia lokasi prostitusi, warung remang (warem) dan tempat hiburan malam termasuk karaoke liar di berbagai sudut wilayah Kabupaten Indramayu terus dilakukan. Tidak hanya di lokasi yang mencolok seperti di sepanjang jalur pantura, razia yang dilakukan tim petugas gabungan dari unsur kepolisian, satuan polisi pamong praja dan polisi militer juga menyisir hingga ke pelosok desa.
Pantauan Fokus Pantura, Selasa (1/8), di beberapa lokasi prostitusi sekitar wilayah Kecamatan Lohbener, seperti di Desa Rambatankulon blok tanggul Kali Cimanuk dan pusat pelacuran di Desa Larangan, sejumlah rumah bordil digaris polisi. Aktivitas prostitusi pun sepi. Demikian pula di kawasan tempat hiburan dan prostitusi di Desa Canting Kecamatan Losarang yang lokasinya cukup terpelosok. Beberapa bangunan juga digaris polisi.
Penutupan banyak tempat mesum tersebut hasil razia tim petugas dan giat Polsek setempat sejak Senin (31/7). Aksi penertiban dan razia prostitusi dan minuman keras sekaligus operasi pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) terus berlangsung.
Di Kecamatan Sindang, tim petugas gabungan menggeledah kafe dan karaoke liar berlokasi di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Desa Panyindanganwetan, Selasa (1/8) petang.
Di wilayah Kecamatan Terisi, satu pasangan mesum bukan suami istri dan pemilik warem diamankan polisi, Selasa (1/8). Dari warem itu petugas menyita belasan botol miras.
Operasi pekat ini dilakukan menyusul laporan warga. Warung kopi milik Dar (35 tahun) warga Desa Cibereng dan sebuah warung di Desa Mundakjaya kerap dijadikan tempat mesum.
Penggrebekan di warung milik Dn di desa Mundakjaya, polisi mendapati sejumlah Penjaja Seks Komersial (PSK) yang sedang menunggu pelanggannya. Mengetahui kedatangan petugas, serentak mereka berhamburan kabur melarikan diri. Petugas sempat kewalahan. “Mereka kabur dengan alasan takut akan dibawa ke Polsek”, ujar salah satu petugas. (Siswo Prayitno)