INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Sekitar 110 tenaga non ASN atau honorer R4 non database BKN dari Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dari Tenaga Kesehatan (Nakes), Tenaga Pendidik dan Tenaga Teknis, yang tergabung dalam Aliansi R4 non database BKN menggelar aksi damai nasional di depan Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Juli 2025.
Aksi ini dilakukan untuk menuntut kejelasan status dan regulasi bagi para honorer kategori R4 yang belum diakomodasi dalam skema pengangkatan ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Koordinator R4 Nakes Kabupaten Indramayu, Iwan, menyebutkan bahwa peserta aksi berasal dari seluruh daerah se Indonesia. Selain itu dari Kabupaten Indramayu sendiri ada sekitar 110 orang mengguna 2 bus bertolak sekitar pukul 21:00 WIB. Meliputi tenaga Kesehatan, guru, dan teknis.
“Honorer R4 non data base BKN Kabupaten Indramayu yang terdiri dari tenaga kesehatan, tenaga guru & tenaga teknis total ada 110 orang yang terbagi dari berbagai Instansi pemerintahan di Kabupaten Indramayu yang mengikuti aksi Damai R4 Non Data Base BKN. Adapun peserta Seluruh indonesia yg mengikuti kegiatan Aksi Damai diperkirakan mencapai 2700 orang” paparnya kepada fokuspantura.com melalui pesan WhatsApp, Minggu malam, 20 Juli 2025.
Lebih lanjut ia mengatakan, adapun isi tuntutan utama dari aksi damai R4 ini ada tiga point yaitu honorer non data base BKN yang sudah mengikuti rangkaian seleksi PPPK TA. 2024 dengan status kelulusan R4 diangkat menjadi PPPK.
“Honorer Non Data Base BKN yang gagal CPNS memperoleh Hak afirmasi kebijakan seperti halnya Honorer terdata Base BKN yang gagal CPNS, honorer non data base BKN yang TMS dan tidak mengikuti seleksi CPNS dan PPPK karena tidak adanya formasi diatur dalam regulasi untuk mendapatkan Afirmasi selanjutnya,”pungkasnya.
Sementara ungkapan sederhana yang dilontarkan salah satu peserta aksi dari kelompok Nakes Indranayu, Asep, yang terpampang melalui pamflet aksi unras menilai pemerintah hanya butuh tenaganya saja tapi tidak memikirkan nasib tenaga honores khusunya nakes, hingga terlewatkan dari formasi P3K.
“Giliran covid-19 kami dibutuhkan, saat bagi- bagi formasi kami dilupakan,” ungkapnya. (Khaer/Red/FP).