INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara, terlihat terharu dan tak tahan membendung air mata, saat menceritakan perjuangan bawahannya dilapangan dalam melakukan tugas sebagai penyelamat masyarakat yang mengalami indikasi Covid-19.
Dihadapan wakil rakyat pada agenda Rapat Kerja (Raker) lanjutan, Deden menceritakan, jika para medis di beberapa Puskesmas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat tidak dibekali oleh Alat Pelindung Diri (APD) yang steril dan prosedural.
“Sekarang teman-teman kita, masker tidak ada, sarung tangan tidak ada, termolgen tidak ada bapak, sedih, pakai plastik pak, pakai helm motor,” tutur Deden menjelasakan.
Kondisi nyata dilapangan itu, diceritakan dalam rangka mengurai proses dan tantangan yang dihadapi para tenaga medis dan tim gerak cepat yang bekerja untuk melayani masyarakat. Bahkan yang lebih tragis lagi, para medis dilapangan untuk sebuah kemanusiaan rela melaksanakan tugas seadanya.
“Mereka gak punya APD, mereka hanya punya jas hujan,” kata Deden.
Kasuistis yang dialamai para medis dan tenaga medis dilapangan, saat menerima masyarakat yang kontak transmisi lokal dari Jakarta, tetapi pasien tersebut tidak menyampaikan kepada para medis jika ia dari luar kota.
“Mohon maaf jam setengah satu malam ada pasien di Kerticala yang sesak nafas, pasien datang dari Jakarta, tidak menceritakan kalau ia datang dari Jakarta, diterima oleh teman – teman, tidak menggunakan APD, tapi dengan tangan terbuka,” terang Deden.
Kondisi yang terjadi saat ini, kata Deden, sungguh sangat memprihatinkan para pekerja medis di lapangan, karena mereka bekerja penuh ketulusan untuk menolong masyarakat.
“Tidak selesai membahas ini, apakah nunggu teman – teman tumbang. Saya sedih, ada tiga orang yang terkena ODP, sekarang tidak diperkenankan kerja selama 14 hari, sala satunya sekarang lagi dirawat dengan sesak berat. tanpa ADP sama sekalai mereka menantang,” paparnya.
Ia tak bisa membayangkan, jika para tenaga medis dilapangan, sudah memiliki rasa takut, akibat tidak dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang bisa memberikan jaminan keselamatan dalam menjalankan tugas.
“Teman-teman tenaga kesehatan sudah takut sekarang, mohon maaf sudah miris, karena memang tidak punya APD, bahkan kemarin dari Distanak ada hibah APD dari Aflianinfluenza kami terima,” tuturnya.