banner 728x250

Cegah Stunting Lewat Pola Asuh Seribu Hari Pertama Kehidupan

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Stunting merupakan salah satu fenomena masalah gizi yang sedang di hadapi Indonesia. Stunting adalah suatu kondisi yang terjadi pada balita akibat kekurangan gizi yang bersifat kronis dan  biasa terjadi pada balita berusia 2 tahun, diawali pada saat ibu hamil. Akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni bertubuh pendek atau kerdil dari standar usianya.

Kepala Bidang APIN BKKBN Jawa Barat, Elma Tri Yulianti mengatakan, jumlah stunting di Jawa Barat, mengalami peningkatan dari tahun 2017 lalu yang mencapai 29 persen, sekarang menjadi 30 persen. Dari 13 Kabupaten/Kota menjadi 14 Kabupaten/Kota. Sehingga perlu adanya pencegahan agar tidak terus bertambah.

“Jadi pencegahannya adalah ibu hamil harus mulai waspada. Artinya, bayi yang ada di dalam rahim itu harus dijaga komposisi gizinya, harus di jaga makanannya,” tuturnya saat menghadiri acara peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan DPC PDI Perjuangan di gedung PGRI Indramayu kemarin.

Tidak hanya ibu hamil, stunting juga menjadi perhatian orang tua yang memiliki anak remaja yang menikah dini. Pasalnya, anak remaja disaat hamil, kurang mampu menjaga diri.

“Kadang tidak mau di bilang gemuk saat hamil, dia tidak mau makan banyak. Padahal ketika hamil, kondisi rahimnya harus dijaga dengan asupan gizi yang baik. Jadi, disaat hamil, harus ada peningkatan berat badan,” jelasnya.

Oleh karena itu, peningkatan perbaikan gizi melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi hal penting untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan fisik atau gizi, mental ibu dan bayi selama masa kehamilan hingga anak menginjak usia 2 tahun.

“Jadi, biar 2 tahun pertama fokus mengurus bayi. Baik itu dari asupan gizi maupun dari perkembangan agar bisa tumbuh dengan sempurna,” tuturnya.

Ia mengajak kepada ibu hamil untuk selalu konsultasi dengan bidan di posyandu dan melakukan penimbangan setiap bulan serta selalu menjaga kesehatan. Bahkan disaat melahirkan, untuk dipasang KB agar bisa menjaga kualitas anak sampai usia 2 tahun.

“Karena KB itu tidak hanya untuk menjalankan kelahiran tetapi juga agar kelahiran anak pada 2 tahun pertama bebas dari stunting,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu