INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),-Jelang kompetisi sepakbola Piala Suratin untuk kelompok umur 17 tahun yang bakal berlangsung di Stadion Bekasi pada 12 November 2021 nanti. Tim sepakbola Persindra Indramayu Jawa Barat sepertinya masuk dalam zona neraka dengan lawan penantang Persikasi, Persindra, PSB Bogor dan PSGC.
Dari 57 tim sepakbola di Jawa Barat untuk kelompok umur 17 tahun ini, dibagi 14 grup. Namun untuk Persindra yang berada di grup E terbilang grup neraka. Tantangan besar anak didik Pelatih Budi akan tetap optimis menjadi yang terbaik.
Ketua Umum Asosiasi Kabupaten PSSI Indramayu Iis Isya Permana, mengatakan, pihaknya telah sepakat dengan seluruh tim Manajer dan Official yang dibentuk harus bisa membangkitkan semangat para pemain, agar dengan sisa waktu yang sangat terbatas ini stamina dan permainan para atlit sudah benar benar matang.
Terhambatnya pembentukan tim sepakbola untuk kelompok usia 17 tahun memang cukup alasan dikarenakan Pandemi Covid 19 di Indonesia khususnya Indramayu yang cukup berkepanjangan hingga program pembinaan persepakbolaan lumpuh total dan baru berjalan kembali pasca Kompetisi Askab PSSI Indramayu awal Oktober 2021 lalu.
Menurut Iis, tim sepakbola Persindra U17, kini sedang menjalani latihan cepat dengan pimpinan pelatih yang sudah mengenyam Lisensi C. Dirinya optimis, kendati tim nya baru terbentuk pasca Pandemi Covid 19 yang cukup berkepanjangan, namun target lolos ke delapan besar harus bisa diraihnya.
Ia menambahkan, sejauh ini persiapan sarana dan prasarana tengah diupayakan, bahkan pihaknya akan menggedor kantong kantong yang turut peduli terhadap persepakbolaan di Indramayu. “
“Anak anak wajib ikut Piala Suratin. Baik dari usia 13, 15 dan 17 tahun. Ini kesempatan mereka untuk melanjutkan kiprahnya. Entah dari mana nanti anggarannya mudah mudahan banyak donatur yang turut peduli,”papar Iis.
Pantauan Fokus Pantura di Stadion Tridaya Indramayu, pada Selasa (2/11/2021) sore, kekompakan dan semangat para atlit U17 sudah terlihat. Kesabaran para pelatih untuk menggembleng anak didiknya pun mudah diterapkan sehingga diyakini bahwa grup E banyak yang mengatakan masuk katagori zona neraka, namun atlit atlit jebolan seleksi Kompetisi Askab PSSI Indramayu itu, tim Persindra tetap optimis.
Usai menggembleng anak didiknya, Pelatih Budi mengatakan, dirinya tidak merasa terbebani dengan grup mana pun Persindra harus dipasang. Pihaknya meyakini para pemain baru baru ini akan mempersulit bagi lawan lawannya. Dirinya mengambil contoh tim Italia di piala Eropa, dengan tidak ada pemain bintang namun berhasil memboyong piala bergengsi di kancah eropa.
Keoptimisan Budi sangat mendasar, meski anak anak yang digemblengnya baru disatukan dari hasil Kompetisi Askab akan tetapi mereka sudah jadi dan tinggal dipoles dengan harapan disisa waktu beberapa hari kedepan akan lebih terlihat kekuatan tim anak anak Bumi Wiralodra.



























