Tiga Sosok ini Rela Lepas Jabatan Strategis

banner 120x600

PERUBAHAN Indramayu telah ditempuh secara konstitusi lewat jalur Pilkada serentak 2020 kemarin dengan hadirnya Paslon Nina Agustina Dai Bachtiar dan Lucky Hakim (Nicky) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terpilih. Perjuangan partai pengusung seperti PDI Perjuangan, Gerindra, Nasdem, Perindo dan puluhan relawan guna mewujudkan Visi Indramayu Bermartabat sangat berdarah – darah dengan strategi pemenangan melawan kekuatan rezim, hingga mampu menghantarkan keduanya resmi di lantik sebagai Bupati Wakil Bupati Indramayu pada 26 Februari 2021 di Bandung oleh Gubernur Jawa Barat atas nama Menteri Dalam Negeri RI.

Berbagai upaya dilakukan partai pengusung inisiator PDI Perjuangan membentuk Tim Transisi guna menyusun kerangka dasar penjabaran Visi Misi Bupati Indramayu Nina Agustina dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim dengan konsep 99 Program Prioritas Pembangunan dan selanjutnya mengerucut pada 10 program unggulan Visi Indramayu Bermartabat selama 100 hari kerja dan resmi di lounching pada 9 Maret 2021.

Berbagai komitmen yang telah dibangun mengawali langkah pembenahan struktur dalam mewujudkan Visi Indramayu Bermartabat diantaranya muncul figur perempuan Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu yakni, Setyowati Anggraini Saputro sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu dan resmi dilantik pada 26 Februari 2021 oleh Ketua PKK Propinsi Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil.

Berselang dua bulan berikutnya, sosok Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim terpilih sebagai ketua umum (Ketum) PSSI Kabupaten Indramayu periode 2021-2025, pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI Kabupaten Indramayu yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Indramayu Mama Soegra, Sabtu (24/4/2021). Setelah itu, Ketua DPC PDI Perjuangan, Sirojudin, secara resmi terpilih sebagai Ketua umum Komite Olah Raga Nasional Indonesia ( KONI ) Kabupaten Indramayu hasil Musyawarah Olah Raga Luar Biasa KONI Kabupaten (Musorkablub) , pada Selasa (11/5/2021), bertempat di aula BJB Kabupaten Indramayu.

Tiga sosok diatas, merupakan figur yang sebelumnya sudah mendapat restu dari Bupati Indramayu, Nina Agustina dalam membantu Visi Indramayu Bermartabat dan melakukan agenda perubahan dari semua faktor guna perwujudan cita – cita besar bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Indramayu.

Namun sangat disayang, kini ketiga sosok penting kota mangga itu harus mundur dari jabatan baik sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu, Ketua Umum PSSI Kabupaten Indramayu dan Ketua KONI Kabupaten Indramayu. Fakta dinamika internal Pendopo Indramayu sudah mulai tarik ulur kepentingan bahkan campur tangan pihak pihak lain sudah tak dapat terbendung.

Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu, Setyowati Anggraini Saputro, menaggalkan jabatan pada 4 Agustus 2021 lalu ex officio juga menduduki jabatan Bunda Genre, Bunda Forum Anak Daerah, Bunda Literasi, dan Bunda Forikan Kabupaten Indramayu, dengan alasan fokus mendampingi suami sebagai Anggota DPR RI dan Ketua DPD PDI Perjuangan Propinsi Jawa Barat.

“Saya menyampaikan pengunduran diri dari jabatan-jabatan tersebut karena kesibukan saya yang tak bisa ditinggalkan,” tutur Anggi dalam rilis kepada media.

Begitu pula Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI Kabupaten Indramayu pada 26 Juli 2021 dengan alasan agar PSSI tak diseret pada wilayah politik.

Surat pengunduran diri dari posisi Ketua Asosiasi PSSI Indramayu disampaikan Lucky Hakim sudah disampaikan kepada Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat dan ditandatangani per tanggal 26 Juli 2021.

Dalam suratnya, Lucky Hakim yang juga merupakan artis itu menyatakan, alasan dirinya mundur untuk kebaikan organisasi.

“Alasan pengunduran diri ini adalah karena untuk kebaikan bersama. Yang mana saya ingin PSSI Indramayu terlepas dari unsur politis,” ujar Lucky dalam suratnya.

Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Sirojudin, resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketum KONI pada 24 Agustus 2021 dengan alasan fokus pada target capaian partai jelang Pileg 2024.

Seperti diketahui, ketiga sosok tersebut, merupakan orang yang memiliki peranan penting dalam mengelola isu – isu strategis guna tercapainya kemenangan pada Pilkada Indramayu lalu. Setyowati Anggraini Saputro sosok yang turut blusukan mendampingi suami Ketua DPD Partai PDI Perjuangan Propinsi Jawa Barat, Ono Surono saat kampanye dengan Calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, sementara Lucky Hakim merupakan sosok yang mampu menorehkan elektabilitas dan popularitas Cabup dan Cawabup Nicky lewat gaya artis sinetron dan blusukan ratusan titik lokasi kampanye setiap hari, begitupula Sirojudin yang menjabat Ketua Tim Pemenangan Paslon Nina Lucky tentu mencurahkan seluruh pemikiran dan strategi dalam melawan tiga kandidat pada Pilkada saat itu.

Hari ini, publik di Kabupaten Indramayu sudah terperangah dan bertanya – tanya atas mundurnya tiga posisi jabatan strategis yang diemban oleh ketiga sosok dengan segala ikhtiar politik guna menghantarkan Paslon Nicky sebagai pemenang walau harus menelan pil pahit.

Lalu apa yang saat ini terjadi didalam tubuh gerbong Visi Indramayu Bermartabat, manakala orang – orang dekat yang dahulu berjuang saat Pilkada harus menjaga jarak bahkan santer dalam perbincangan warung kopi, jika Bupati Nina Agustina dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim terendus pecah kongsi dan kini Wabup Lucky Hakim inten melakukan safari blusukan ke desa – desa menyambangi masyarakat yang dulu pernah dijanjikan untuk kembali datang setelah dilantik menjadi tanda tanya publik, secepat itulah dalam usia enam bulan kepemimpinan Indramayu Bermartabat akan menerpa banyak hambatan.

Bahkan, apa yang dilakukan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim, dengan membuka akses komunikasi dengan pendukung dan masyarakat kerap menjadi ganjalan bagi Bupati Nina Agustina apalagi tanpa seijin. Yang lebih menyulut perhatian Bupati Nina Agustina saat Wabup Lucky Hakim saat hadir yang kesekian kali pada acara Rumah Aspirasi Ono Surono (RAOS), hingga tak sadar mantan Ketum PSSI Kabupaten Indramayu tersebut inten bertemu dengan Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Ono Surono dan seketika itu mendapat telpon dari Bupati Nina Agustina ihwal pertemuan tersebut.

Jika situasi politik internal yang terjadi selama ini terus meruncing, sangat diyakini 99 program Visi Indramayu Bermartabat yang dicanangkan, tidak akan dapat terwujud secara tuntas, karena para elit Parpol Pengusung (PDIP, Gerindra, Nasdem dan Perindo red) sudah tidak bisa membangun komunikasi yang baik dengan Bupati Indramayu Nina Agustina, akan sangat berdampak pada penilaian publik pada target capaian Pileg, Pilpres dan Pilkada 2024 mendatang karena diduga tiga pilar PDI Perjuangan yakni, Eksekutif, Legislatif dan Partai Politik hari ini tidak berjalan beriringan.

Lalu siapa yang diuntungkan pada situasi politik saat ini, adalah mereka yang memiliki kepentingan sesaat guna maksud tertentu diawali oleh adanya komunikasi inten dengan eksekutif dalam melumpuhkan kekuatan – kekuatan benteng rezim pemerintahan hari ini. Hal itu yang sulit diprediksi, namun bagi PDI Perjuangan sudah menghitung secara matang, bahwa pada saatnya partai akan melakukan evaluasi secara mendasar atas capaian indikator eksekutif sebagai bentuk pertanggung jawaban partai kepada pimpinan daerah dan pusat.

Mundurnya tiga sosok itu, merupakan bentuk kepatuhan kepada Bupati Nina Agustina, walaupun tidak menguntungkan secara politik, namun fakta itulah yang tak bisa dihindari. Semoga Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat) tetap menjadi solusi bagi perubahan Indramayu yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu