banner 728x250

KAHMI Indramayu Desak Polda Jabar Usut Penyebab Ledakan di Balongan

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Majelis Daerah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berencana melaporkan pihak Pertamina kepada Polda Jabar atas peristiwa meledaknya tangki kilang minyak Pertaminaru VI Balongan, pada Senin(29/3/202) kemarin menyebabkan kerugian masyarakat.

Penegasan itu disampaikan, Sekretaris Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Indramayu, Wawan Sugiarto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Fokuspantura.com, Rabu,(31/3/2021).

“MD KAHMI Indramayu mendorong aparat hukum dalam hal ini Polda Jawa Barat untuk mengusut dugaan kelalaian dan memproses hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggungjawab,” tuturnya.

KAHMI Indramayu memandang bahwa peristiwa kebakaran di kilang minyak Pertamina Ru VI Balongan, bukan sepenuhnya merupakan musibah murni, tetapi ada dugaan kelalaian dari pihak manajemen Pertamina. Pasalnya beberapa indikasi yang dapat dijadikan bukti bahwa sebelum kejadian tersebut berlangsung ditengarai adanya dugaan kebocoran minyak, sejak hari Minggu siang atau sehari sebelum terjadinya ledakan, karena warga sekitar dan pengguna jalan sudah mencium bau dan aroma minyak yang sangat menyengat.

Bahwa pada hari minggu malam atau beberapa jam sebelum peristiwa tersebut, warga disekitar kilang minyak Balongan sempat menggelar aksi protes, karena tidak tahan bau menyengat yang tercium diduga dari kebocoran tanki tersebut, tetapi aksi protes warga tidak di tanggapi oleh pihak manajemen Pertamina Ru VI Balongan.

“Dari dua indikasi tersebut, masyarakat Indramayu yang dekat dengan lokasi kilang balongan, sangat dirugikan akibat peristiwa ini. Masyarakat kehilangan mata pencaharian, adanya korban yang terluka adanya kerusakan lingkungan, pertanian, tambak, serta munculnya korban baik yang terluka bakar maupun harus meninggalkan rumah dan mengungsi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Indramayu, memohon ketemuan investigasi awal tersebut untuk dapat ditindaklanajuti ketahap selanjutnya sesuai hukum yang berlaku.

Selain desakan proses hukum, KAHMI Indramayu ,meminta pihak Pertaminaru VI Balongan untuk bertanggungjawab dan memberikan ganti rugi atas seluruh kerusakan lingkungan, pertanian, tambak, kerusakan rumah dan para korban yang mengalami luka bakar maupun yang mengungsi.

“Kami akan melayangkan laporan resmi ke Polda Jawa Barat dalam waktu yang tidak terlalu lama dan akan mengawal persoalan ini sampai tuntas,” terangnya

KAHMI Indramayu memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Polda Jabar yang langsung turun langsung ke lokasi pada hari kejadian serta melakukan investigas dan menyatakan bahwa telah terjadi kebocoran tangki minyak, namun pernyataan berbeda telah disampaikan pihak BMKG bahwa kebakaran tangki minyak balongan bukan terjadi karena petir sebagaimana yang dimuat oleh media.

Melihat dua pendapat yang berbeda ini, dapat dijadikan dasar penyelidikan penyebab kejadian tersebut secara terang benderang sehingga publik dan masyarakat luas akan mengetahui secara tegas dan gamblang penyebab peristiwa ledakan Tangki yang sempat menyedot perhatian pusat.

“Kami sangat mengharapkan langkah konkrit dari Polda Jabar untuk memproses dan mengusut peritiwa ledakan itu,”pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi di area tanki penyimpanan BBM. Lokasi yang terdampak sekitar 2 hektar dari total 180 hektar area Kilang Balongan.

“Kalau dilihat tadi, kita keliling di lapangan. Area lain aman. Kilang atau processing plant utama dalam kilang ini tidak terdampak. Jadi kebakaran hanya di area tanki saja. Dan hingga sore ini, api sudah mulai mengecil,” ungkap Nicke saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi usai kejadian.

Nicke menambahkan, dari 72 tanki di area Kilang dengan total kapasitas 1,35 juta Kilo Liter (KL), ada 4 tanki yang terdampak atas insiden tersebut dengan kapasitas 100 ribu KL atau sekitar 7% dari total kapasitas penyimpanan di kilang Balongan.

“Kita akan lakukan upaya dengan extra effort untuk segera memadamkan api,” jelasnya.

Menurutnya, Pertamina akan terus mengupayakan pemadaman api di area terdampak dengan memompa air laut untuk memadamkan total titik api. Untuk memompa air laut, Pertamina mendatangkan bantuan pompa submersible dari RU IV Cilacap.

“Ketika nanti api sudah bisa dipadamkan kita baru dapat melakukan start up untuk mengoperasikan kilang. Tentu kita harus pastikan semuanya aman,”tambahnya.

Menjawab kabar yang beredar di masyarakat terkait penyebab insiden, Nicke meminta kepada semua pihak untuk menunggu hasil investigasi Pertamina dengan melibatkan aparat yang telah melihat langsung ke lokasi. Pertamina juga mengumpulkan semua informasi, baik internal maupun dari masyarakat untuk menjadi bahan investigasi.

“Saat ini, Pertamina masih fokus untuk penanganan dan dampak insiden. Dan kita pastikan masyarakat aman,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu