Fokus NewsRegionalJelang Lebaran Harga Ayam Kampung Naik

Jelang Lebaran Harga Ayam Kampung Naik

CIREBON,(Fokuspantura.com),– Mendekati Lebaran, harga ayam kampung di Pasar Kanoman Kota Cirebon menembus angka Rp 70 ribu per ekor, Selasa (20/6). Para pedagang mengaku kenaikan ini disebabkan karena beberapa faktor, di antaranya banyaknya permintaan dan permainan harga di beberapa bandar ayam.

Minggu kemarin harga ayam kampung masih di angka Rp 45 ribu per ekor. Minggu ini naik menjadi Rp 70 ribu per ekor. Ini terjadi sejak lima hari yang lalu, sehingga para pedagang pun tetap tidak ada peningkatan omset.

“Harga naik ini kan bukan dari kami. Tapi dari bandar. Jadi kami sebagai pedagang tetap mengambil untuk seperti hari-hari biasa. Paling lima ribu sampai sepuluh ribu per ekor. Itupun kalau laku. Tapi pembeli masih tetap ada. Katanya bandar banyak pesanan untuk rumah makan. Jadi memicu harga ayam kampung di pasaran jadi naik,” kata Cicih, salah satu pedagang.

Meski harga meroket, namun, permintaan akan ayam kampung malah semakin meningkat. Pembeli tetap menjadikan ayam kampung sebagai makanan favorit untuk hidangan. Apalagi, menjelang Idul Fitri. Banyak masyarakat yang menjadikan ayam kampung menjadi menu favorit. Tak ayal bila dalam momen apapun ayam kampung selalu jadi buruan para pecinta kuliner lokal.

“Saya tetap beli meski harganya naik. Karena enak rasanya. Apalagi, beberapa hari lagi Hari Raya. Bagi saya gak masalah. Karena saya dan keluarga besar memang sangat memyukai ayam kampung. Apalagi, jika diolah menjadi ayam goreng kering. Saya sampe masak hingga lima ekor sekaligus,” jelas Supri Hadi, salah satu pembeli.

Ayam kampung teksturnya berbeda dengan ayam broiler. Biasanya dagingnya lebih kecil, dan aga keras. Bila dibandingkan dengan ayam broliler atau pedaging jauh lebih gurih, sehingga penjualan ayam kampung tetap lancar.

“Dagingnya memang kecil, tapi gurih. Makannya saya ketika sepi masih mampu menjual hingga sepuluh ekor setiap hari. Apalagi menjelang Lebaran. Banyak peminatnya. Karena ayam kampung tidak dikasih pakan pabrik. Jadi beda rasanya. “Kalau ayam pedaging dikasih pur ayam, makannya cepat besar, tapi kurang gurih,” kata Cicih.

Hingga usai Lebaran pun Cicih mengakui permintaan ayam kampung masih akan laku keras penjualannya. Sehingga dia mampu menyetok dari bandar dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan untuk menghadapi permintaan pasar setelah Lebaran nanti. (Ibrahim).

ads

Baca Juga
Related

Kisah Guru Ngaji Penjual Roti Bertahan Hidup

NAMANYA Bu Tutik, usianya kini sudah 40 tahun. Ia...

Danrem Goes Sepeda Hingga Pantai Tirtamaya Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Komandan Korem (Danrem) 063/ Gunung Jati Kolonel Inf....

Dua Pimpinan PT CSI Dituntut 10 Tahun Penjara

CIREBON,(Fokuspantura.com),– Setelah mejalani proses hukum yang cukup panjang dan...

Wabup Keluhkan Pengajuan DD Tahap 2 Lambat

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),-  Wakil Bupati Indramayu, H Supendi menyayangkan proses pengajuan Dana...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu