Seorang Warga Sumuradem Timur Ditemukan Membusuk, Keluarga Tolak Otopsi

banner 120x600

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Warga Desa Sumuradem Timur Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tepatnya dinDusun Kenanga, sempat geger, setelah ditemukan mayat berjenis kelamin laki-laki telah membusuk di dalam rumah, Selasa, 3 Desember 2025.

Informasi dihimpun fokuspantura.com, penemuan mayat berawal dari penuturan seorang warga setempat, Tar (45 ) ketika itu hendak lewat dirumah korban, namun tiba- tiba mencium bau tak sedap menyengat dan mendapati banyaknya lalat hijau berhamburan didepan pintu rumah korban.

Merasa ketakutan ia pun mengajak, Kas kebetulan tetangga korban dengan maksud untuk bersama-sama melihat guna mengecek secara langsung dan alangkah terkejutnya mereka berdua mendapati korban sudah meninggal dunia dengan kondisi sudah membusuk. Kemudian mereka melaporkan kejadian tersebut ke pemdes diteruskan ke Polsek Sukra.

Kapolsek Sukra, Ipda Nanang Dasuki, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut, dari hasil pengecekan luar oleh pihak tenaga medis UPTD Puskesmas Sukra bersama Polsek Sukra, telah diperoleh keterangan bahwa di tubuh mayat tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan dalam keadaan sudah lebam serta mengeluarkan darah mengering.

“Mayat laki-laki tersebut di perkirakan sudah dua hari yang lalu meninggal dan mempunyai riwayat penyakit Jantung,” ungkapnya.

Selain itu Nanang menjelaskan, korban merupakan warga Dusun Kenanga RT 005/004 Desa Sumuradem Timur Kecamatan Sukra, diduga akibat sakit. Dan keluarga menolak untuk dilakukan Outopsi kemudian jenazah oleh keluarga langsung disemayamkan di tempat peristirahatan terakhir untuk dikebumikan.

“Kejadian diketahui sekitar Pukul 13.30 WIB,” jelasnya.

Sementara anak korban, Insya Nurapriyani mengatakan, ayahandanya mempunyai riwayat penyakit dan menolak untuk dilakukan Outopsi dengan membubuhkan tanda tangan bermaterai pada surat pernyataan.

“Saya anak dari almarhum menerangkan bahwa bapak saya meninggal dunia karena sakit dan tidak perlu dilakukan outopsi,” pungkasnya. (Khaer/Red/FP).

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu