Viral, Pelayanan RSUD Pantura MA Sentot Disorot Publik

banner 120x600

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Meninggalnya salah seorang warga Desa Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Kartini (23) bersama bayinya, di RSUD Pantura MA Sentot menjadi sorotan publik. Pasalnya almarhumah yang meninggal pada Selasa, 19 Desember 2023 sekitar pukul 21.30 WIB, ketika dilakukan penanganan persalinan oleh  Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit (RS) yang berkedudukn di Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu tersebut, viral di medsos melalui siaran langsung salah satu akun Facebook Khaer Lakie Suti.

Beragam komentar muncul, yang mengarah pada lambannya  pelayanan RSUD Pantura MA. Sentot, yang mengindikasikan adanya tindakan malpraktek, sehingga pasien meregang nyawa berikut dengan bayinya.

Suami mendiang Kartini, Tasrun (30) ketika ditemui kediamannya, Rabu (20/12/2023), mengatakan, istrinya masuk RSUD Pantura pukul 17.00 WIB dan 4 jam kemudian mulai dilakukan penangan persalinan, naas sekitar pukul 21.30 istri dan anaknya (bayi-red) dinyatakan meninggal dunia.

“Jam 5 sore masuk RS dan jam 9 malam mulai proses persalinan, namun sekitar pukul 21.30 meninggal duni,” ungkapnya lirih.

Tasrun juga mengatakan, ketika sampai di rumah sakit pukul 17.00 WIB, dilakukan pemeriksaan dan menurut keterangan petugas, istrinya masih pembukaan dua, kemudian ketika dua jam berikutanya menanyakan tentang persalinan, petugas rumah sakit menyampaikan masih menunggu dokter dan setelah menunggu tiga, empat jam, sekitar jam 9 malam baru dilakukan penanganan persalinan, sayangnya karena lambatnya pelayanan tersebut, ketika dilahirkan bayinya meninggal dan saat itu juga istrinyapun meninggal dunia.

“Saya kecewa dengan pelayanan rumaha sakit yang lamban, sehingga istri dan anak saya meninggal dunia,” ujarnya.

Menyikapi permasalahan tersebut, salah seorang warga Indramayu, Jay Khresna, menyatakan sikap kecewa atas pelayanan RSUD Pantura MA Sentot, untuk itu  atas nama masyarakat Indramayu mendesak kepada pihak RS, guna melakulan klarifikasi terbuka mengenai kasus tersebut dan mengusut tuntas dugaan tindakan mallpraktek jika benar terbukti dengan memproses secara hukum petugas medis yang bersangkutan, selain itu pihak manajemen RSUD Pantura MA Sentot harus bertanggung jawab atas segala kelalaian yang telah dilakukan.

“Kami minta agar diusut tuntas sesuai prosedur hukum dan menuntuk agar pihak RSUD Pantura MA Sentot bertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Pantura  MA. Sentot belum memberikan keterangan resmi, bahkan Direktur RSUD Pantura MA. Sentot, dr. Ndaru, ketika hendak dimintai keterangan tidak merespon pesan Whatapps, awak media, Rabu, 20 Desember 2023, pukul 08.45 WIB. (Red/FP).

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu