INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pemerintah Kabupaten Indramayu terus bergerak memperkuat infrastruktur konektivitas antarwilayah pedesaan. Salah satu fokus pemeliharaan saat ini adalah ruas jalan penghubung Tulungagung–Ciranggong, yang selama ini menjadi jalur utama masyarakat dalam aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pertanian.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indramayu, Asep Abdul Mukti, mengatakan, pekerjaan pemeliharaan jalan dilaksanakan dalam bentuk penambalan lubang (patching), perbaikan bahu jalan, dan normalisasi saluran drainase guna menghindari genangan air yang mempercepat kerusakan permukaan aspal.
“Meski bukan jalan provinsi, tapi fungsi sosial dan ekonominya sangat penting. Kami merespons cepat karena banyak keluhan warga yang mengeluhkan kerusakan permukaan jalan. Sekarang kami lakukan perbaikan agar tidak semakin parah,” ujarnya.
Sebelum pemeliharaan dilakukan, warga kerap mengeluhkan lubang-lubang besar dan permukaan jalan yang tak rata. Ini sangat membahayakan pengguna jalan, terutama saat musim hujan tiba. Kini, setelah pemeliharaan dimulai, warga merasakan perubahan yang signifikan.
Sudrajat (52), seorang petani asal Ciranggong, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan pekerjaan ruas jalan yang menjadi harapan masyarakat.
“Setiap panen, saya bawa hasil padi ke gudang pakai mobil. Kalau jalannya rusak, ban sering nyangkut, kadang sampai mogok. Sekarang alhamdulillah mulai diperbaiki. Mudah-mudahan bisa lebih baik ke depan,” ungkapnya dengan wajah cerah.
Selain petani, guru dan pelajar yang kerap melintasi jalan ini juga merasakan manfaatnya. Jalan Tulungagung–Ciranggong menjadi akses utama menuju sekolah dasar dan madrasah di wilayah perbatasan dua desa, yang sebelumnya rawan tergelincir jika hujan turun.
Pemeliharaan ini masuk dalam program tahunan Pemkab Indramayu untuk menjaga fungsionalitas jalan desa dan memperpanjang usia layanan jalan, sesuai visi Bupati Lucky Hakim dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat akar rumput.
Kini, ruas jalan Tulungagung–Ciranggong tak lagi sunyi oleh keluhan. Proses perawatan yang dilakukan membuka harapan baru bagi ribuan warga yang menggantungkan hidup dari jalan ini. Dari angkut hasil panen, antar anak sekolah, hingga distribusi kebutuhan pokok jalan ini adalah urat nadi kehidupan desa yang tak boleh terabaikan.(Paja/Adv/FP)