banner 728x250

STKIP NU Indramayu Sukses Angkat Pagelaran Seni Sastra

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sanggar Sastra Gatra Angkasa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP NU Indramayu sukses menggelar pagelaran seni, budaya dan sastra, di Graha Seni dan Budaya Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan, Indramayu, Rabu,(23/1/2021).

Pagelaran tersebut dilaksanakan guna menyelesaikan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sanggar Sastra Mahasiswa STKIP NU Indramayu.

Seperti diketahui, Sanggar Sastra tersebut dibentuk oleh Mahasiswa PBSI STKIP NU Indramayu angkatan 2017 yang terdiri dari 2 kelas. Nama Gatra Angkasa sendiri merupakan singkatan dari Sanggar Sastra Angkatan Istimewa atas usul salah satu mahasiswa yang kemudian tanpa waktu panjang disepakati oleh semua anggota.

Berbagai model kesenian diperagakan sejak pagi pukul 08.00 wib dengan pembatasan penonton yang hadir mengingat situasi Pandemi Covid -19. Meskipun demikian, pagelaran tetap berlangsung dengan meriah tanpa mengurangi sedikitpun antusias penonton.

Dosen Pengampu Mata Kuliah Sanggar Sastra, Muji Zain Naufal, mengatakan, ia mengutip pernyataan Pramoedya Ananta Toer “Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai”.

“Kalian tidak akan menyesal datang dan menyaksikan pagelaran ini, karena ada banyak persembahan sastra yang dimodifikasi dengan kesenian tradisional dan modern”, tuturnya menirukan kalimat Pramoedya.

Pantas saja, dalam pagelaran tersebut Gatra Angkasa menyajikan banyak sekali pertunjukan, diantranya Tari Rhama Sinta, Tari Randoe Kentir, Jaran Lumping, Tari Modern hingga menampilkan Tari-tari bernuansa Bollywood. Selain itu, Gatra Angkasa menampilkan dua pertunjukan drama sekaligus.

Keduanya sama-sama mengangkat cerita lokal, yakni menceritakan sejarah Tarling (itar lan suling) yang merupakan kesenian tradisional Cirebon-Indramayu. Kemudian selain sejarah, dalam pertunjukan drama lainnya mengangkat cerita kearifan lokal yang selalu menjadi perbincangan masyarakat, drama tersebut bertajuk “Nyupang”.

Tidak cukup sampai di situ, deretan agenda lain yang mengantri ada pembacaan monolog dengan pembawaan yang penuh penghayatan dan juga sajak “Serangkaian Repetisi” karya Fiersa Besari yang dibacakan oleh 3 mahasiswi secara berantai.

Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Teater (UKM SENTER) turut memeriahkan pagelaran dengan menampilkan Tari Sintren yang seakan membawa penonton pada pagelaran-pagelaran zaman nenek moyangnya.

Serangkaian pertunjukan tersebut dikemas dengan apik dan rapih oleh panitia yang tiada henti berkordinasi guna menghindari sekecil apapun kekurangan yang terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu