SMK Muhamadiyah Kandanghaur Bebaskan Biaya, Siswi Viral Kini Mengikuti Ujian

Semua Biaya Pendidikan ALN Selama Belajar di SMK Muhamadiyah Kandanghaur Dibebaskan

Siswa Viral ASL sedang mengikuti Ujian Tengah Semester di SMK Muhamadiyah Kandanghaur, Kamis, 18 September 2025 (Foto Istimewa/Fokuspantura.com)
banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Beredar potongan video di media sosial siswi SMK Muhamadiyah, Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. ALN identitas siswa kelas XII tersebut tidak mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) selama dua hari, dikerenakan belum menyelesaikan pembayaran tunggakan selama ia mengenyam pendidikan. 

Sontak masalah tersebut menyulut perhatian dari Netizen dan para pemangku kebijakan, bahkan terkesan menjadi isu serius atas tuduhan buruknya sistem pendidikan SLTA yang saat ini menjadi kewenangan Pemprov Jabar. 

Kepala SMK Muhamadiyah Kandanghaur, Affandi, menegaskan, terhadap persoalan ALN, siswi yang sempat viral di media sosial tersebut, jauh – jauh hari pihak wali kelas sudah melakukan kordinasi dengan orang tua siswa. Saat melakukan visitasi, kondisi ekonomi orang tua ALN tergolong kurang mampu.

Menurutnya, pendalaman lebih lanjut dari kronologis yang bersangkutan saat mengenyam pendidikan di SMP Muhamadiyah, tidak mampu menyelesaikan pembayaran biaya sekolah. Sehingga pihak SMK Muhamadiyah Kandanghaur memutuskan untuk membebaskan biaya pendidikan ALN.

“Solusi untuk masalah siswa SMK Muhamadiyah atas nama ALN, kami membebaskan semua biaya pendidikan selama belajar di SMK Muhamadiyah Kandanghaur,” tutur Affandi kepada awak media, Kamis, 18 September 2025.

Ia menegaskan, saat ini ALN sudah bisa mengikuti proses belajar untuk kegiatan Ujian Tengah Semester bersama siswa dan siswi kelas XII SMK Muhamadiyah Kandanghaur.

SMK Muhammadiyah Kandanghaur berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik melalui penekanan karakter islami, kedisiplinan serta tanggung jawab. langkah itu menjadi bagian dari peran serta SMK Muhamadiyah Kandangharu dalam mendukung Program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) di wilayah Propinsi Jawa Barat.

Affandi mengajak kepada orang tua siswa untuk lebih aktif berkomunikasi dengan sekolah. Dengan sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Sementara itu, orang tua siswa ALN, Yanti, kepada awak media mengaku bahwa pihak sekolah memang sudah memberikan hak anaknya untuk ikut ujian.

“Anak saya sudah menerima kartu ujian semester dari sekolah. Jadi benar, pihak sekolah sudah memberi kesempatan,” ungkapnya.

Era diskrupsi ini membawa perkembangan informasi begitu pesat dengan sudut pandang opini yang sengaja di mainkan oleh algoritma serta meta data. Semakin viral sebuah meta data yang disuguhkan media sosial, maka sangat dimungkinkan sulit menemukan pembenaran.

“Karena dizaman medsos yang gila- gilaan seperti ini ada yang disebut” Kebenaran Baru” jadi kebenaran saja tidak cukup, kebenaran sudah kuno ada istilah kebenaran baru,” seloroh Wartawan Senior Dahlan Iskan.(Red/FP)

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu