Pondasi Jembatan Cipunegara Subang Longsor

banner 120x600

SUBANG, (Fokuspantura.com),- Oprit jembatan yang merupakan komponen penghubung antara jalan dan jembatan kondisinya kini longsor. Peristiwa tersebut terjadi di jembatan Sungai Cipunegara Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang Jawa Barat. Ambrolnya oprit jembatan akibat longsornya struktur pondasi jembatan yang tergerus abrasi aliran sungai Cipunegara hingga menyebabkan rongga cukup dalam dan menggantungnya struktur jalan beton yang menghubungkan Desa Mekarjaya dan Jatireja Kecamatan Compreng, sehingga sangat beresiko bagi keselematan pengguna jalan.

Ironisnya, kondisi yang berlangsung lebih dari lima bulan tersebut, belum juga ada upaya perbaikan dari institusi terkait, baik dari pihak PUPR bidang infrastruktur jalan atau jembatan maupun pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). Sementara abrasi terus bergerak masiv dan bagian longsor terus bertambah, sehingga guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan, warga berinisiatif memasang rambu – rambu dan hanya dapat menggunakan separuh ruas jalan yang lebarnya 6 meter tersebut.

“Lebar jalan skitar lima sampai enam meteran dan bagian bawahnya berongga hingga nampak dari samping permukaan jalan nampak menggantung karena tanahnya longsor hingga ke bagian dasar pondasi jembatan,” ujar salah seorang warga Desa Mekarjaya, Zaenal (45) kepada Fokuspantura.com, Rabu (24/3/2021). 

Zaenal juga mengatakan, bagian yang ambrol tersebut cukup dalam, beruntung struktur jalan yang berhubungan dengan jembatan sudah di cor sehingga jalan masih bisa dilintasi meskipun bagian bawahnya berongga,  sebab jika tidak maka bukan hanya tanahnya saja melainkan permukaan jalannya pula turut amblas.

“Ini sudah berlangsung lebih dari lima bulan dan belum ada tanda-tanda perbaikan,” terangnya.

Dia berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan sebelum jalan tersebut benar-benar ambrol dan jika itu terjadi maka akses penghubung dari pantura yakni Desa Mekarjaya dan sebelumnya  ke wilayah selatan yaitu Desa Jatireja dan seterusnya, betupun aebaliknya,  akan terputus, sehingga warga harus memutar dengan jarak puluhan kilometer.

“Kami berharap segera dilakukan perbaikan, sehingga akses kembali normal, apa lagi mendekati bulan puasa dan lebaran,” imbuhnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu